MNN.com, Kalianda – Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, SE bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan Kunjungan Kerja (kunker) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
Kegiatan Kunker dalam rangka Pendampingan, Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan (Bakti Nelayan) yang dikuti masyarakat nelayan yang berlangsung di Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lamsel, Sabtu (20/1/2024).
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, SE dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Bakti Nelayan ini merupakan wujud nyata kehadiran Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam berbuat untuk para nelayan khususnya di Lamsel.
“Saya selaku Ketua Komisi IV DPR RI selalu mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk kepentingan para nelayan, karena profesi nelayan itu taruhannya nyawa dan dapat belum tentu, keluar duit beli BBM sudah pasti,” kata Sudin, SE.
Sudin mengingatkan kepada nelayan dalam menangkap ikan di laut harus menggunakan alat yang tidak merusak daj jangan sampai menggunakan alat yang dilarang kementerian apalagi menggunakan alat peledak.
“Tolong jangan gunakan alat yang tidak sesuai dengan peraturan Kementerian Kelauan dan Perikanan, jangan pakai bom ikan, karena akan merusak ekosistem terumbu karang yang ada, jika dirusak maka ikan akan pergi dan berbahaya jika bom terkena badan kita, ” jelasnya.
Kemudian kata Sudin, pihaknya bangga terhadap para nelayan di Kabupaten Lampung Selatan atas kesadaran akan kebersihan pantai nomor 1, karena berbeda dengan daerah lain.
Sementara itu, Perwakilan KKP RI, Lili Widodo mengatakan bahwa kegiatan pendampingan, perlindungan dan pemberdayaan nelayan ini, merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi antara Eksekutif dan Legislatif khususnya Komisi IV DPR yang diketuai pak Sudin, SE.
“Terkait program, tujuan utama Dirjen Perikanan Tangkap KKP RI salah satu kegiatan utama selain kita mengatur desusi penangkapan ikan, juga melaksanakan kegiatan pemberdayaan dan perlindungan nelayan,” kata Lili Widodo.
Menurut dia, selain program perlindungan nelayan, ada beberapa kegiatan yakni penataan kampung nelayan, pendataan Kusuka, pendataan kusuka ini sangat penting, nelayan harus memliki kartu kusuka.
“Dengan Kusuka bisa mengakses semua bantuan, termasuk BBM subsidi yang selama ini menjadi permasalahan di nelayan, dengan kartu nelayan insya Allah kuota BBM bosa terpenuhi,” jelasnya.
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto melalui Kadis Perikanan Dwi Jatmiko dalam sambutannya mengucapkan selamat dan dan terima kasih kepada KKP dan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, SE atas terlaksana kegiatan Bakti Nelayan di Lampung Selatan.
Menurut dia, pelaksanan kegiatan Bakti Nelayan ini tentunya dapat bermanfaat untuk masyarakat nelayan. Terlebih sudah banyak bantuan-bantuan pemerintah pusat yang diberikan kepada nelayan di Lamsel untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan penghasilannya.
“Kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Ketua Komisi IV DPR RI kami memberikan apresiasi pada kesempatan yang baik ini dapat terjalin komunikasi dengan Pemerintah Pusat dengan bagaimana meningkatkan penghasilan nelayan dan memajukan sektor perikanan khususnya perikanan di Lampung Selatan,” katanya.
Dia menambahkan, kegiatan Bakti Nelayan ini tentunya merupakan sarana pertemuan sekaligus diskusi secara langsung dengan masyarakat nelayan guna mendengar sekaligus menampung aspirasi nelayan. Selain itu, juga menjadi bukti berhasilnya wakil rakyat DPR RI untuk membangun sektor perikanan di Kabupaten Lampung Selatan.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada KKP RI dan Ketua Komisi IV DPR RI yang telah memberikan banyak bantuan-bantuan di sektor Perikanan baik perikanan budidaya, tangkap maupun pengelolaan hasil perikanan yang dapat dimanfaatkan nelayan untuk mengembangkan, meningkatkan pendapatan serta membangun perikanan di Lamsel,” jelasnya.
Dilain sisi, pihaknya mengajak seluruh masyarakat nelayan dapat bersinergi dan mendukung program KKP RI khususnya dalam rangka pemberdayaan dan perlindungan nelayan yang membawa dampak positif terhadap peningkatan dan kesejahteraan nelayan.
“Saya berharap, kegiatan Bakti Nelayan hari ini dapat memberikan dukungan dan kebutuhan dasar kepada nelayan pada saat melakukan aktifitas penangkapan ikan serta meningkatkan kapasitas nelayan baik perlindungan dan keselamatan nelayan, ” kata Dwi Jatmiko. (*)
