Hari Listrik Nasional, Warga Pulau Tabuan Tanggamus, Keluhkan Layanan PLN yang Buruk

TANGGAMUS. Medianusantaranews.com

Merasa dirugikan akibat layanan Listrik PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, sering padam dan bayarpet puluhan masyarakat pekon SukaBanjar, Pulau Tabuan, Cukuh Balak, Tanggamus, gruduk kantor layanan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Pekon Sawang Balak, Pulau Tabuan, Rabu (1/11/2023).

Salah satu warga yang hadir Muaziddin gelar
Radin Mangku Batin (RMB) menyampaikan, bahwa ia dan beberapa warga masyarakatnya sengaja mendatangi kantor layanan PLTD PT. PLN yang berada di Pekon Sawang Balak, untuk menyampaikan keluhan dan untuk mendapatkan penjelasan perihal seringnya listrik PLN mati dan byarpet dari pihak operator.

“Warga sudah lama menahan rasa jengkel, kerena sudah hampir satu tahun ini layanan PLN di Pulau Tabuan sangat buruk, terlebih beberapa bulan terakhir, karenanya kami datang untuk bertemu pihak operator PLTD, agar bisa saling mengerti dan mencari solusi.” Kata Muaziddin RMB.

Menurutnya, akibat Listrik byarpet itu, puluhan alat elektronik milik warga hangus terbakar dan rusak. Seperti TV, Kulkas, Mesin cuci, alat masak Nasi. Lebih dari itu aktivitas rumah tangga warga terhambat, hasil tangkapan laut berupa ikan dan hasil pertanian tidak bisa disimpan.

“Rumah dan lingkungan menjadi gelap juga aktivitas rumah tangga yang menggunakan listrik jadi terhambat, selama ini warga sudah sangat tergantung dengan listrik PLN, tidak elok juga PLN perusahaan level elit tapi tidak bisa selesaikan urusan kecil di Pulau Tabuan ini” Tambah Muaziddin RMB.

Warga yang lain Bahrani (34) mengatakan, maslaahnya tidak saja melulu soal byarpet tapi pengaturan sistem mati -hidup bergilir yang diterapkan oleh operator PLN PLTD Pulau Tabuan tidak adil dan sangat merugikan, sebab ada konsumen yang tidak mengalami mati lampu, sementara di pihak lain ada yang mengalami terus menerus pemadaman. Karenanya kami berharap kedepannya ada perbaikan dan dapat mesin baru.

“Kami ini sumbangan dengan nilai yang sama dalam pengadaan tanah untuk PLTD, gotong royong juga sama, tapi perlakuannya kok berbeda. masa perusahaan negara, tapi layanannya jadul banget begini”. Kata Bahrani.

Sementara itu salah satu operator PLTD Pulau Tabuan Tri Wijianto, menyampaikan bahwa pemadaman terpaksa dilakukan dikerenakan 2 genset mengalami kerusakan.

“Kami sudah bekerja siang malam, bersama tehnisi yang didatangkan untuk memperbaiki genset yang mengalami trouble, tapi belum tuntas, seharusnya memang ada tambahan mesin baru, tapi hal itu kewenangan di kevel pimpinan”. Kata Tri.

MNN/ Nafian Faiz .




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *