Reses, Ketua DPRD Lampung Selatan Kembali Gelar Sosialisasi IPWK

MNN.com, Kalianda – Ketua DPRD Lampung Selatan (Lamsel), H. Hendry Rosyadi, SH, MH kembali menggelar sosialisasi pembinaan tentang Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK).

Kegiatan yang digelar di kebun durian premium Mulya Family tersebut dihadiri ratusan warga masyarakat dari Dapil Satu (Kalianda-Rajabasa) tepatnya desa Kedaton Dusun II Penyandingan, dan Desa Tajimalela Dusun V Talang Panjang, Dusun VI Batu Petapaan, dan Dusun VII Kubu Panglima Kecamatan Kalianda.
Hadir juga dalam sosialisasi tersebut yakni Qomaruddin Akbar selaku Kades Tajimalela beserta jajarannya, Sekdes Kedaton, M. Nur Nasir beserta jajarannya, Minggu, (13/08/23).
Hero sapaan akrabnya menjelaskan bahwa kita semua adalah satu kesatuan, dan semua orang sama di mata hukum dalam bernegara ini.

“Jadi siapapun itu haknya sama, yakni warga negara Indonesia, meskipun berbeda suku dengan kita, tetap merupakan bagian dari kita,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan bahwa pengertian Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan berdasarkan lima sila merupakan Penjelasan umum dalam ideologi ini.

“Ideologi ini bersumber pada nilai-nilai yang terkandung dalam lima pasal Pancasila merupakan aturan mengenai moral, karenanya pelaksanaan harus berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran penggunanya. Jika aturan Pancasila sebagai Ideologi negara dilanggar, maka hukuman berupa sanksi moral dan sanksi sosial harus bisa diterima,” bebernya.

“Sebelum kita lahir, Pancasila sudah menjadi Ideologi kita, yang dilahirkan oleh para pejuang kemerdekaan, jadi tidak ada ideologi yang lain selain itu,” jelasnya.

Dalam reses tersebut juga, Ketua DPRD juga mengajak semua masyarakat untuk membacakan Pancasila sebagai bentuk setia dan patuh kepada negara.
Diketahui bahwa Pancasila sebagai Ideologi negara mengalami masa perkembangan, seperti halnya di masa orde lama, orde baru, dan era reformasi. Berbagai pihak dan ahli sepakat jika ideologi adalah kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Dan bangsa Indonesia bangga memiliki pancasila sebagai ideologi.
Usai membahas Ideologi Pancasila, Ketua DPRD Lamsel kembali melanjutkan pembahasan terkait wawasan kebangsaan yang tidak terpisahkan dari ideologi Pancasila.
Dimana Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera. Hakekat Wawasan Kebangsaan adalah Keutuhan Nasional.

“Asasnya yakni ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi, dipelihara serta ditaati dan juga diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan juga setianya terhadap suatu unsur atau komponen dari pembentuk bangsa Indonesia (golongan/suku) terhadap kesepakatan bersama, yang terdiri atas kepentingan atau tujuan yang sama, Solidaritas, Keadilan, Kerjasama, Kejujuran, dan Kesetiaan terhadap kesepakatan,” jelasnya.

Sedangkan untuk maknanya yakni dengan mengamanatkan kepada semua warga negara untuk dapat menempatkan persatuan, kesatuan dan juga kepentingan bangsa itu diatas kepentingan diri sendiri atau juga kelompok tertentu.

“Selain itu tidak memberikan tempat untuk patriotisme yang licik. Mengembangkan persatuan Indonesia sehingga bisa atau dapat mempertahankan keutuhan NKRI itu dengan berdasarkan azas Bhinneka Tunggal Ika. Negara Indonesia yang bersatu bisa atau dapat mewujudkan bangsa yang maju, sejahtera serta sejajar dengan bangsa lain. Wawasan kebangsaan itu harus selalu berlandaskan oleh Pancasila, yaitu sebagai ideologi bangsa Indonesia serta berhasil menjalankan misi itu ditengah kehidupan tata negara di dunia,” tutupnya. (*)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *