Banyuasin, medianusantaranews.com
Keberadaan organisasi wadah pewarta dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diwilayah Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan kondisi kepengurusanya kian memprihatinkan saja. Selain tidak kompak, organisasi milik wartawan yang satu ini semakin tidak jelas dan Mirisnya para pejabat diwilayah Kabupaten Banyuasin pemandang PWI dianggap hanya dengan setelah mata saja bahkan nyaris tidak ngerti.
PWI Banyuasin yang tidak memiliki sumber dana, sehingga hatus rela mengajukan proposal untuk menggali sumber dana melalui dinas instansi dilingkungan Pemkab Banyuasin guna menghadiri hari jadi pers nasional di Padang Sumbar.
Ketua PWI Banyuasin Saryanto saat diminta konfirmasinya mengatakan, memang dari pejabat baik dilingkungan Pemkab maupun kalangan wakil di DPRD Banyuasin dianggapnya sangat tidak respon dengan keberadaan PWI.
Hal itu dibuktikan oleh Ketua pengurus PWI Banyuasin Saryanto saat berbincang dengan wartawan media ini mengungkapkan bahwa disaat pengurus PWI Banyuasin hendak menghadiri acara memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-70 di Pandang Sumatera Barat tahun 2018 ini, dalam mencari dana dari pintu kantor dinas dilingkungan pemkab Banyuasin hasilnya memprihatinkan.
Dampak hal tersebut kata Saryanto, dalam menghadiri hari pers Nasional di Padang terpaksa anggota dan pengurus PWI Banyuasin ada yang ditinggal, mengingat tidak adanya dana.
Ironisnya, pada saat dilakukan komunikasi disetiap kepala SKPD dengan faktanya jauh panggang dari api istilahnya. Bahkan ada yang pernah menjanjikan dari salah kepala SKPD yang hendak membantu dengan meminjamkan kendaraan untuk keberangkatan disediakan, disaat jadwal keberangkatannya, ternyata dibatalkan.
Yang akhirnya kata saryanto, ada banyak anggota dan pengurus PWI Banyuasin banyak yang tidak dibersihkan akibat nadanya sangat minim.
Kurangnya respon dan kepedulian dengan keberadaan PWI Banyuasin ini dirasakan selain dari Pemkab juga para anggota DPRD Kabupaten Banyuasin tidak ada yang beri dukungan wadah wartawan tertua di Indonesia, jelasnya.
Untuk demikian kata Saryanto, diminta para awak media yang bertugas di Kabupaten Banyuasin supaya lebih mengedepankan netralitas dan independensinya serta harus lebih ditingkatkan profesionalisme diri sehingga mampu menggali sumber data yang sesungguhnya.
Selain persoalan dari lingkungan pejabat Banyuasin hanya memandang keberadaan PWI Banyuasin hanya sebelah mata, juga dampak ulah oknum anggota dan pengurus PWI yang bergerak menggali fans diwilayah Kabupaten Banyuasin.
Saya mohon unsur pimpinan dan pengurus PWI yang di Sumsel maupun di Kabupaten/Kota supaya lebih memahami aturan jurnalistik sesuai dengan UU pers no. 40 tahun 1999, hal itu bertujuan kepengurusan PWI tidak acak-acakan dan semrawut dalam menggali sumber dana.
Untuk itu lanjut Dia, jadilah pengalaman dalam kegiatan insan pers merayakan hari jadi pers yang ke-70 dengan suhu sangat minim dan jika memang ketidak-pedulinya itu, agar kita dalam aktivitas jurnalistiknya harus idenfenden, sehingga kita masuk diberbagai sisi,ungkapnya.
Sementara Bupati Banyuasin Ir H Supriono saat diminta [8/2] sekira pukul 19:28 wib melalui Kadis Kominfo Kabupaten Banyuasin mengatakan bahwa Pejabat banyuasin selalu respon dan memberi dukungan keberadaan PWI dan masih kata Erwin, hubungan selama ini baik,
(wal-cw)