HM Bahori berusaha lepas tanggungjawab
OKU,medianusantaranews.com- Belum diketahui penyebabnya hingga sekarang ini para santriwan dan santriwati dari Ponpes Al-Ma’Arif Baturaja Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan belum mendapat baju seragam, padahal para wali santri sudah melunasi semua saat mendaftar ketika itu. Sedangkan Pimpinan Ponpes sendiri diminta konfermasinya berusaha menghindar untuk memberikan keterangan, ucap MR salah satu wali santri kepada wartawan media ini usai menanyakan kerumah pimpinan Ponpes pada (27/11/2021).
MR mengatakan, dirinya sampai mempunyai dugaan bahwa pihak Ponpes telah melakukan tindakan penipuan terhadap para wali santri dan sebenarnya para wali santri yang lain juga mengeluhkan persoalan baju seragam itu, karena sampai saat ini belum juga diterima oleh anak-anaknya.
“Ketika pendaftaran dulu Pantia dari Pondok Pesantren menyuruh para santri membeli baju seragam untuk tahun ajaran 2020/2021 yang nilainya sebesar Rp 800 ribu dan kami sebagai wali langsung melunasinya dan diterima oleh panitia di Ponpes. Bahkan dari 34 santri yang sudah membayar semua, ada 4 orang santri yang keluar dari pondok pesantren Al MA’ARIF itu karena kecewa”, terang MR.
Pimpinan Ponpes Al-Ma’Arif, Drs. HM. Bahori, MM juga sebagai Ketua Harian NU di Ogan Komering Ulu ini dikonfirmasi dikediamanya bersama wali santri masih enggan memberi keterangan mengenai baju seragam yang dimaksud. Dia mengatakan bahwa urusan baju seragam itu sudah diberikan kuasa pada orang lain untuk menjawabnya, kata Bahori seperti ingin lepas tangan dari masalah Ponpes yang pernah diasuh sebelumnya.
Kepada orang yang beri kuasa yang di maksud oleh HM Bahori itu hingga berita ditayangkan di media ini belum diminta konfirmasinya.(mnn/Jim)