LAMPUNG SELATAN, MNN.com – Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto mengikuti Pelatihan Penyegaran Konvergensi Penurunan Stunting untuk aksi 4 hingga aksi 8 secara virtual.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Technical Assitance Pool (TAP) Local Government Capacity Building For Acceleration of Stunting Reductioin (LGCB-ASR) Regional 2 diikuti Winarni dari Sekretariat Stunting Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (12/8/2021).
Turut hadir dalam kegiatan itu Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lampung Selatan Yani Thamrin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Joniyansah serta sejumlah perwakilan OPD terkait lainnya.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Lampung Eka Yuslita Dewi, juga turut diikuti Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.
Sementara, pelatihan itu mengadirkan tiga narasumber yang menjelaskan terkait aksi 4 hingga 8 pada pelaksanaan konvergensi penurunan stunting.
Pada kesempatan itu, Eka Yuslita Dewi mengatakan, Pemerintah Provinsi Lampung telah menjadikan program penurunan stunting sebagai program prioritas. Dimana, hal tersebut telah selaras dengan program prioritas dari pemerintah pusat terkait penurunan stunting pada setiap daerah di Indonesia.
“Provinsi Lampung telah menjadikan program penurunan stunting sebagai program prioritas. Jadi tentu saja sudah termasuk dalam visi dan misi Pemerintah Provinsi Lampung sekaligus kabupaten/kota yang menjadi lokus penurunan stunting tahun 2021,” kata wanita yang biasa disapa Eka ini.
Lebih lanjut Eka menyampaikan, Pelatihan Penyegaran Konvergensi Penurunan Stunting untuk aksi 4 hingga aksi 8 tersebut sangat baik untuk diselenggarakan. Mengingat banyaknya progres yang telah dilakukan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung pada aksi 1 hingga aksi 4.
“Alhamdulillah, saya mengapresiasi untuk kawan-kawan di kabupaten/kota di Provinsi Lampung karena sudah banyak melakukan banyak progres untuk aksi 1 sampai 4,” ucapnya.
Eka berharap, kegiatan pelatihan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh peserta pelatihan dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Terutama terkait dengan implementasi aksi 4 dan aksi 5 pada jonvergensi penurunan stunting.
“Manfaatkan dengan baik kegiatan ini. Apa yang menjadi kendala dan hal-hal yang ingin kita diskusikan terkait beberapa perubahan regulasi, khususnya untuk kawan-kawan yang ada di kota, bagaimana nanti untuk implementasi empat dan limanya,” katanya.
Sementara, Team Leader TAP Pusat Kurniawan Zulkarnain mengungkapkan, adanya stunting bukan hanya dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan seseorang atau masyarakat. Namun menurutnya juga dikarenakan rendahnya kepedulian akan hal tersebut.
Selain itu kata Zulkarnain, juga dapat disebabkan karena kurangnya koordinasi, konvergensi, konsultasi antar stakeholder yang menangani permasalahan stunting pada masing-masing daerah.
“Anak yang stunting bukan milik orang-orang yang miskin saja. Tapi banyak juga orang-orang yang punya. Ini karena kurang peduli munculah namanya stunting,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Kurniawan, perlu dilakukan pelatihan terkait konvergensi penurunan stunting. Dimana, konvergensi tersebut merupakan managemen penurunanan stunting dari delapan Aksi yang dilaksanakan guna mempercepat penuntasan stunting.
Delapan Aksi Konvergensi tersebut dilakukan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan dan evaluasi program atau kegiatan.
“Kita ketahui lapangan, kita ketahui mapping pada masing-masing lokus. Jika telah kita ketahui maka kita dorong OPD untuk mensuplay program-program baik dari APBD atau dari pusat,” tandasnya.