Banyuasin, medianusantaranews.com
Dalam sebulan terakhir menjelang memasuki penetapan Paslon dalam pilkada serentak di Banyuasin 2018 ini aksi kawanan maling disebagian wilayah Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan saat ini mulai meresahkan masyarakat, bahkan dalam satu malam terjadi 3 rumah dibobolnya.
Istora warga Desa Pelajau Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin mengatakan didesanya dalam beberapa bulan terakhir aksi kawanan maling sudah sangat meresahkan, dalam sebulan ini saja sedikitnya ada lima kasus pencurian, bahkan pada malam kemarin dalam satu malam terjadi tiga rumah warga diobok-obok maling.
Dikatakanya, tiga rumah warga Desa Pelajau yang dibobol kawanan maling dalam satu malam diantranya rumah Bustanil (37) yang merupakan Staf di Dinas Pol PP kabupaten Banyuasin, rumah Iin (25) dan rumah Santi (33).
Diduga kawanan maling itu menggasak uang tunai senilai lebih kurang Rp.2 juta di rumah Marisa (25) tidak jauh dari rumah yang di bobol maling semalam.
“Sudah sering di Desa kami kawanan maling, kalau tidak salah sebelum ini ada 2 rumah yang di masuki maling, namun pelakunya belum tertangkap,” ujar Eva (28) juga warga setempat.
Kepala Desa Pelajau Edi Anhar di konfirmasi melalui via Handphone membenarkan adanya aksi pencurian di rumah warganya.
“Memang ada semalam tiga rumah yang di bobol maling, kebetulan semalam hujan lebat kemungkinan warga sedang terlelap tidur sehingga maling leluasa melakukan aksinya, namun untuk sementara kita belum bisa memberikan rincian berapa kerugian yang dialami ke-3 korban itu”, jelasnya.
Kades menambahkan, kejadian itu belum di laporan ke Polsek Pangkalan Balai, karena untuk saat ini belum kita ketahui berapa kerugiannya.
“Kita akan cek dulu ke lokasi, apa yang hilang, berapa kerugian baru akan kita laporkan ke Polsek”, imbuhnya.
Informasi yang dihimpun Kejadian serupa juga marak terjadi didesa Bukit Kecamatan Betung, dikabarkan ada pelakunya ada tiga orang yang sempat berhasil ditangkap warga, namun entah mengapa ketiga pelakunya itu dilepaskan kembali setelah sampai dirumah kadesnya.
” Belum diketahui motifnya ketiga pelaku diduga sebagai kawanan maling yang bikin resah masyarakat di Kampung Baru Desa Bukit berhasil ditangkap warga dan setelah diserahkan diakuinya semua aksinya itu, tetapi entah mengapa mereka dilepaskan”, ucap Sugi sebagai korbanya.
Sugi menjelaskan aksi kawanan maling itu tidak ada kaitannya memasuki tahaban kegiatan Pilkada, sebab aksi maling didesanya sejak lama terjadi, bahkan dari ketiga yang kemarin ditangkap warga ada yang pernah dipenjara dalam kasus yang sama, bebernya.
Yang diherankan lagi menurutnya, mengapa pihak pemerintah desanya justru takut dengan pemilik rumah makan Musi Indah yang juga korban, karena pihak pelaku mengajak damai, hanya pihak rumah makan yang diurusi dan korban lain tidak ditindaklanjuti, padahal pelaku itu sudah benar-benar meresahkan masyarakat, jelasnya dengan nada tinggi.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Dwi Satia Arian usai Sholat Jum’at di Masjid Al-Amir kepada wartawan terkait aksi kawanan maling dikatakan, untuk kejadian tersebut pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat, namun bila ada dirinya meminta untuk pemerintah Desa setempat sebaiknya diadakan ronda malam supaya jangan sampai ada korban berikutnya.
“Kalau saran saya, sebaiknya untuk ranmor dipasang kunci ganda dan pemilik ranmor jangan digeletakkan disembarang tempat sekalipun dirumah, giat pam swakarsa, siskamling ditingkatkan, pendirian pos kamling, dibuat one gateway pake portal keluar masuk ada yang jaga, pasang CCTV untuk bantu polisi indentifikasi dan ungkap pelaku, segera melapor dan kordinasi dengan Polsek/ Polres apabila ada gangguan kamtibmas”, himbaunya.
(waluyo)