Medianusantaranews.com (Pesawaran)-Di duga Kasus Pecabulan yang menimpa anak berusia 14 tahun warga Desa Bagelen Kecamatan Gedong tataan Kabupaten Pesawaran Inisial IN yang di duga Di cabuli orang beseragam PNS oknum guru SMP 1 inisial S yang sejatinya sudah ditangani Lembaga perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Pesawaran hampir dua bulan ini prosesnya masih ngadem.
Menurut orang tua korban kasus ini sudah di tangani LPA Pesawaran tapi hingga saat ini belum ada kepastian sampai di mana kasus anaknya di proses.
“Iya mas memang betul kasus anak saya ini sudah di tangani pihak LPA hinga Polres Pesawaran namun sampai saat ini belum ada kabar bahkan belum ketemu pelakunya saya tanya, dua minggu yang lalu sama Bunda Evi Susina ,namun bunda menjawab, tunggu aja pak masih dalam proses,” terang PR orang tua korban menirukan Bunda Evi, saat di konfirmasi di kediaman nya, Rabu kenarin.
Lanjut PR sedangkan kejadian yang menimpa anak tersebut pada tanggal 29 November 2020 yang lalu dan sampai sekarang belum ada kepastian.
“Saya hanya berharap pelakunya cepat terungkap dan di hukum yang setimpal,” harapnya.
Di ceritakan PR Orang tua korban, menurut cerita anak nya, kejadian tersebut dia dalam keadaan tidak sadar. Ketika ditanya pada waktu itu dan anaknya menceritakan bahwa orang yang beseragam PNS tersebut ngambil sapu tangan dari sakunya langsung membekap dirinya di dalam mobil.
“Tapi Urusan ini sudah saya serahkan ke LPA Pesawaran dan sudah diloporkan ke – kepolisian sudah ditangani. Cuma sudah dua bulan pelakunya belum juga terungkap sudah visum, jadi kata polisi suruh manggil guru – guru yang ada disitu suruh perlihatkan sama dia tapi posisinya takut jadi gak nunjuk nama pelaku kata anak saya memakai baju seragam memakai Nemtek inisial S,” kata ayah IN
Tempat yang sama Ibu IN (korban) menjelaskan, waktu itu dia lagi mandi anaknya keluar dari rumah.
“Anak saya sadar – sadarnya sudah di SMP pak, sekarang anak saya ada sama bunda Evi di Bandar Lampung, intinya saya tidak terima anak saya diginiin saya berharap pelakunya cepat terungkap dan di hukum,” harapnya.
Kepala Lembang Pelindungan Anak kabupaten Pesawaran Evi Susina saat di hubungi media ini mengatakan sudah di bicarakan sama gurunya sama orang polres juga dan sudah di bawa juga kesekolahan IN.
“Jadi semua guru guru itu sudah kita hadapkan namun kata IN tidak ada,” terang Evi saat di hubungi melalui telpon selulernya.
Dirinya menambahkan sekarang ini prosesnya masih menunggu kabar dari indosat karna IN ini kan pake kartu indosat saat dia telponan dengan terduga S dan untuk saat ini IN ditempatkan dirumah aman guna mengobati rasa trauma pada diri.
“Saat ini IN sudah kami bawa kerumah aman KPA yang berlokasi dibandar lampung dan kedua orang tuanya pun sudah menyerahkan kepada kami Komnas PA, namun, Komnas PA meminta, agar kasus tersebut jangan diberitakan dahulu, di hawatirkan akan menghambat proses penyidikan,” pintanya.
Terpisah Polres Pesawaran AKBP Vero Aria Radmantyo,S.Ik,M.H melalui Kasat Reskrim AKP Enrico Donald Sidauruk saat di hubungi melalui telpon selulernya beberapa saat yang lalu mengatakan lapaoran sudah masuk sekarang sudah masuk tahap lidik kerena korban tidak bisa meyakini yang katanya bapak A ternyata tidak kenal sama bapak A,” jelas Enrico.
“Ya, laporan sudah masuk, kemarin saya lupa detilnya sekarang sudah masuk tahapan lidik, karna gimana ya korban aja masih ga bisa meyakini, yang katanya bapak A, ternyata ga kenal sama bapak A, sedangkan nama bapak A, ada disitu, tapi korban ga kenal, jadi masih diduga dan belum pasti oknum guru disana gito loh, kitakan ga mau salah salah, makanya kita gunakan ITE sekarang,” jelasnya. (MNN/Rizal)