Medianusantaranews.com (Banyuasin) – Sepekan awal September 2020 masyarakat dalam wilayah Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan diresahkan adanya aktivitas kawanan pelaku tindak kejahatan dengan modus hipnotis.
Dari aksi itu yang nyaris menjadi korban Tur warga Betung Kabupaten Banyuasin. Modusnya, Tur saat melintas dijalan Betung-Sekayu Selasa pekan lalu dipepet mobil minibus dan pelaku menyapa seolah kenal akraf. Kemudian diminta masuk kedalam mobil dan didusukan di kursi depan samping sopir.
Antara calon korban dengan pelaku tercipta perbincangan semakin akraf yang awalnya menanyakan, “Apa kakang lupa dengan saya, jadi nggak menjual rumah,” begitu tanya salah satu pelaku, tapi dirinya sadar setelah ada kawanan pelaku sebanyak 5 orang itu ada yang mulai gerayangi saku celana mau mengambil dompet.
Ketika itu Tur memaksa pelaku untuk membuka pintu mobil sembari memegang tangan salah satu pelaku yang duduk kursi belakangnya dan itu pun masih berdalih kalau pintu mobil terkunci, namun terus dipaksa yang akhirnya oleh sopir di buka dan berusaha keluar, lalu mobil langsung kabur, tutur Bude Atun istri Tur saat diminta komentarnya oleh media ini dikediamanya. (10/9/2020).
Kejadian itu kembali terjadi juga dialami oleh Galang (18) pedagang Es dikawasan Betung Kota Kabupaten Banyuasin dan kejadian yang menimpa dirinya modusnya berbeda tipis, karena awalnya mendatangi tempat korban berjualan Es di Jalan Betung-Jambi tepatnya depan Warung Sate lama.
Pelaku memesan Es sebanyak 50 porsi dengan alasan ada giat di Masjid di Jalan Dewa Ruci komplek PDAM Betung. Pelaku terlihat menghubungi istrinya bahqa uangnya untuk pesanan Es supaya disiapke, karena Es yang dipesan untuk giat pengajian sudah dapat dan siap mengantarkanya, tiru korban mendengarkan pembicaraanya.
Tak lama pelaku memanggil tukang ojek yang sedang melintas diminta mengantarkan ke Masjid tempat acara dan korban mulailah membungkus Es yang dipesanya, baru boleh 7 porsi, pelaku kembali menghubunginya dan minta supaya uangnya cepat diambil darinya.
Korban berusaha menjemputnya dan setiba didekat Masjid bertemu dengan pelaku disimpang Masjid dalam posisi masih menghubingi seseorang dan ketika itulah pelaku meminjam motor korban jenis Honda Scopy lis putih nomor polisi BG 3299 JAP alasan mau ambil uang dengan panitia penyelenggara dan korban diminta menunggu sebentar, kata Galang saat dijumpai ditempat jualan Es.
Galang baru sadar motor miliknya hilang dibawa kabur oleh pelaku, setelah berlama-lama menantinya tidak kembali-kembali dan nomor telepon yang ada diusahakan dikontak langsung tidak aktif lagi.
Curiga dirinya tertipu dan dihipnotis setelah motor miliknya dibawa kabur oleh pelaku yang mulanya berpura-pura mau memborong Es crim yangnbaru dua pekan dibukanya dan Galang mengaku nomor kontak pelaku yang ada sudah tak dapat dihubungi lagi.
“Jadi Pesan Eskrim sebanyak 50 porsi tidak jadi, sepeda motor miliknya jenis Honda Scopy raib di gondol kawanan penjahat itu”, tegas Galang dengan nada kecewa.
Mewakili Kapolres Banyuasin AKBP Denny Sianipar ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Betung AKP Toto Hernanto via WhatsApp (10/9/2020) dikatakan “saya cek di kantor.. Ngga ada laporan korban hipnotis pakde, Korban pak Rt tumin, Ngga ada pakde,” jawabnya. (MNN/Waluyo)