DENTE TELADAS, MNN.com – Kebijakan pemerintah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Viris Corona salah satunya pada dunia Pendidikan yaitu diadakanya sekolah jarak jauh dengan sistem daring melalui aplikasi whatshap atau media sosial lainya.
Pembelajaran daring tidak serta merta bisa dilakukan semua satuan pendidikan karena alasan banyak hal, seperti terjadi di SD Sidodadi Kampung Sungai Nibung Kecamatan Dente Teladas. Di sekolah tersebut para guru harus mendatangi rumah siswa satu persatu secara bergantian dikarenakan kondisi masyarakat yang tidak mampu ditambah lagi akibat dari pandemi Corona yang semakin memperburuk ekonomi warga.
“Kami setiap hari harus mengantarkan materi pembelajaran selain buku tema yang dibawa, melakukan penilaian dan hal lain dikarenakan sebagian besar orang tua siswa tidak memiliki HP android atau gadget dan banyak juga yang tidak memiliki sepeda motor,” seperti diungkapkan Fatmawati salah seorang guru di sekolah tersebut.
“Sebagian siswa kami kumpulkan paling banyak 5 orang yang berdekatan, bila rumah siswa tersebut terpisah dan tidak memiliki kendaraan kami mendatanginya untuk pembelajaran private, semua kami lakukan dengan ikhlas agar siswa bisa tetap mendapat pendidikan ditengah wabah Corona,” tambah Fatma.
Sementara itu Wahyu Nurhikmah kepala sekolah SD Sidodadi mengungkapkan bahwa sekolah hanya mampu memberikan anggaran tambahan Rp.200 ribu rupiah perbulan untuk membantu transportasi guru.
“Kami hanya mampu memberikan tambahan Rp.200 ribu perbulan untuk membantu transportasi guru, karena hanya mengandalkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), kami berharap ada bantuan lain dari pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah kami,”ujar Wahyu. (Tim)