Jabar Lakukan Tes Masif Covid-19 Untuk 3 Kategori Warga


Bandung, MNN- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) lakukan tes masif COVID-19 di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi serta sebagian Bandung Raya (Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang),Tes masif atau tes yang jumlahnya banyak tapi terbatas kepada warga yang diprioritaskan ini rencananya dimulai Rabu, 25 Maret 2020 mendatang.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil wartawan mengatakan, tes masif di daerah dengan penyebaran COVID-19 paling besar itu tidak ditujukan bagi seluruh warga Jabar, melainkan hanya untuk tiga kategori.

Kategori A yakni masyarakat dengan risiko tertular paling tinggi seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang baru tiba dari luar negeri, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan keluarga, tetangga dan temannya serta petugas kesehatan di rumah sakit yang menangani COVID-19.

Berijutnya Kategori B yaitu masyarakat dengan profesi yang interaksi sosialnya atau rawan tertular dan terakhir Kategori C meliputi masyarakat luas yang memiliki gejala sakit yang diduga penyakit COVID-19. 

Dugaan tersebut harus merujuk keterangan dari fasilitas kesehatan, bukan self-diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri. “Tolong disosialisasikan bahwa tes masif ini bukan untuk semua orang. Ini adalah uji petik untuk mencari peta persebaran,” ujar Kang Emil yang biasa disapa saat sedang memimpin video conference Rapat Persiapan Pelaksanaan Tes COVID-19, di Gedung Pakuan, Bandung, Senin (23/03/2020).

Kepada warga Jawa Barat, jika Anda sehat tidak perlu tes, kecuali Anda sehat tapi masuk dalam kategori yang berinteraksi sosial-massa. Kalau tidak masuk dalam ketiga kategori tadi, maka tidak usah panik tinggal di rumah saja, sosial distancing. Tidak perlu khawatir harus di tes ini dan itu kecuali tiga kategori tadi, tambahnya.

Masih kata Kang Emil, tes masif yang akan dilakukan berupa Rapid Diagnose Test (RTD) bagi Kategori B dan C secara drive-through (drive thru) mulai Rabu (25/03). untuk Kategori A tidak dilakukan secara drive through, tetapi dikombinasikan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) secara door-to-door di rumah sakit rujukan ODP dan PDP di daerah masing-masing.

Tes masif COVID-19 ini bertujuan mencari peta persebaran COVID-19 dan memutus rantai penyebaran agar bisa dilakukan tindak lanjut medis. “Proses drive-through ini akan dilaksanakan paling cepat Rabu depan, Sehingga sambil menunggu drive-through, para kepala daerah bisa melakukan tes masif ini kepada kategori A diwilayahnya masing-masing,” terus Kang Emil.

Alat tesnya itu menggunakan darah, jadi darah di tes dalam sebuah alat, dalam hitungan 15 menit hasilnya akan keluar. Alat ini akan dikirimkan secukupnya ke daerah-daerah termasuk Majalengka, Indramayu, dan Sukabumi untuk mengetes Kategori A. Misalkan Indramayu ada TKI atau TKW baru datang, kejar orangnya lalu lakukan tes (dengan alat) yang kami kirim,” imbuhnya.

Kang Emil menyebutkan bahwa syarat lokasi pelaksanaan tes masif COVID-19 bagi Kategori B dan C yaitu memiliki lapangan parkir yang luas, akses yang mudah dan lokasi yang berjauhan dengan pemukiman warga. “Sementara ini yang kami setujui baru Lapangan Stadion Patriot untuk warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, ungkapnya.

Untuk Kabupaten Bogor sendiri, Kota Depok Sendiri, Kota Bogor sendiri. Sementara sisanya diskenariokan untuk wilayah Sukabumi, Cianjur, Cirebon, dan lainnya akan diantrikannya di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung dan masyarakat Kategori B dan C yang mengikuti tes masif COVID-19 secara drive through akan mendapatkan panggilan dari Pemprov Jabar melalui pengajuan daerahnya masing-masing, jelasnya.

Kang Emil pun meminta kepala daerah kabupaten/kota terkait untuk mengirimkan daftar nama dan alamat warga, yang akan dites tersebut, secara online melalui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR). “Setelah daftar online ada proses verifikasi wawancara, setelah itu keluarlah surat (jadwal) kapan datang (untuk tes). Maka yang drive thru ini datangnya tunggu surat panggilan,” tegasnya.(Tri-waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *