Banyuasin, MNN- Dalam sepekan ini masyarakat dalam Kabupaten Banyuasin dibuat resah setelah beredar pesan singkat Short Message Service (SMS)) dari nomor ponsel 0813-8862-3965 yang diterima oleh pemilik ponsel dengan sebutan berkalimat kotor, ditambah nyebut pemilik ponsel yang dituju dengan intimidasi segala.
Hal ini dialami Bigas warga Lebung Kecamatan Rantau Bayur Banyuasin SMS yang berbunyi Anjin-gku Bigas Lbg yang dimaksut (Lebung) dicari Husin Kenede, SE setelah menggelapkan dana perusahaan DuitPintar Indonesia, tolong hubungi nomor 0852-8289-9466, pinta pengirim SMS palsu.
Dengan nomor dan nama pemilik ponsel yang sama juga dikirimkan kepada Nacung Tajudin juga warga yang sama dengan kata-kata yang sama diterma oleh Bigas dan Nacung diminta menghubungi nomor yang sama dikirimkan kepada Bigas.
Penasaran karena diketahui nomor yang mengirim pesan singkat itu milik teman dekatnya sendiri, maka Bigas berusaha mengubungi ponsel Husen Kenede, begitu diangkat dan dijelaskan SMS yang dikirim menggunakan nomor ponselnya Husen pun mengaku kaget dan sadar berarti nomor ponselnya bocor disadap orang dan digunakan untuk tindak kejahatan.
Dikatakan Bigas, dirinya tidak pernah ada transaksi utang-piutang dengan rekanya itu, tiba-tiba dapat SMS dari nomor rekan dekat dan kalimatnya dengan kata-kata yang tidak wajar diucapakan oleh rekanya itu.
Bigas pun berusaha menghubungi nomor yang dicantumkan pada SMS itu, awalnya tidak aktif, terus dihubungi secara berulang-ulang akhirnya ada balasan kembali via SMS yang intinya atas nama pengirim dari Pt. DuitPintar Indonesia meminta maaf kepada Bigas Lebung atas kesalahan informasi Kenede, SE berita yang diterima itu tidak benar dan sedang diproses oleh pihak Kepolisian, intinya.
Tak lama dapat SMS tersebut Bigas berusaha kontak nomor yang dihubungi aktif, akhirnya sempat dealog yang menyambutnya awalnya suara wanita, namun kemudian disambung suara laki-laki dan Bigas dengan budaya orang timur pun masih dengan kata-kata yang lembut bincangnya dan meminta tidak menggunakan kata Anjingku, akhirnya pun memicu perbincangan kas logat serta tempramen aslinya muncul sempat terjadi perbinangan yang menegangkan antara Bigas dengan penelpon gelap dengan menyadap nomor ponsel rekanya itu dan akhirnya dimatikan.
Hal yang sama diutarakan Nacung yang juga menjadi korban nomor ponsel boleh menyadap. Nacung ngaku sangat kenal dengan nomor ponsel yang pake mengirim SMS itu, tapi oleh Nacung setelah berhasil menghubungi nomor ponsel yang dikirim pelaku langsung dengan nada emosi, sempat sengit perbincangan via ponselnya masing dan jaringan penelpon gelap pu menyambutnya dengan nada keras juga yang sesekali terlontar dengan bahasa Sunda yang dilontarkan diduga dari kelompok penipu itu.
Jika hari ini (18/2/2020) keduanya masih mendapat SMS yang sama pelaku itu, mereka berdua Bigas dan Nacung berniat untuk melaporkan kepihak berwajib, sebab sudah jelas dari suara obrolan yang direkam dan SMS tidak dihapus yang diterima itupun sudah dapat menguatkan untuk laporanya kepihak kepolisian, tutupnya dan menyarankan jika ada rekan-rekan yang dapat SMS yang sama tidak usah dilanyani itu jelas modus, tutup Pak Haji yang dibiasa disebut rekanya itu.(waluyo)