Bandar Lampung, medianusantaranews.com
Maraknya penyebaran virus Jembrana pada ternak sapi yang mengakibatkan puluhan ternak sapi jenis sapi Bali di Tulang Bawang mati beberapa pekan silam telah membuat beberapa masyarakat penggemar daging sapi resah. Pasalnya, mereka khawatir akan dampak negatif yang terjadi pada manusia jika mengkonsumsi daging sapi yang sudah terpapar virus Jembrana tersebut.
Menyikapi hal ini, Avi Cenna Isnaini jebolan Universitas Lampung jurusan peternakan mengatakan jika masyarakat tidak perlu begitu resah atas penyebaran virus Jembrana tersebut.
” Setahu saya, virus tersebut tidak berbahaya untuk dikonsumsi, asal memakan dagingnya saja dan tidak memakan bagian isi perutnya ( jeroan ).” Ungkap Avis, sapaan akrab Avi Cenna Isnaini.
Namun, Avis sendiri mengatakan jika memang masih ragu – ragu masyarakat bisa saja beralih ke jenis makanan lain, seperti sayur – mayur.
” Ya kalau masih ragu – ragu juga kita bisa saja tahan dulu tidak makan daging sapi. Itu ( daging sapi ) juga kan bukan termasuk bahan pokok pangan. Ya sementara beralih dahulu lah ke sayur mayur, atau daging unggas hingga masalah virus Jembrana ini tidak menyerang sapi lagi.” Himbau Avis.
Avis juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada dinas perkebunan dan peternakan ( Disbunnak ) provinsi Lampung yang melakukan langkah cepat setelah mendapat laporan adanya virus Jembrana yang menjangkit kembali.
” Saya sangat apresiasi tinggi terhadap disbunnak provinsi Lampung yang bergerak cepat mengatasi hal ini. Memang sangat perlu pemerintah turun tangan mengatasi hal ini agar kelangsungan ekonomi para peternak bisa diselamatkan.” Ujarnya.
Tidak lupa, Avis juga mengingatkan pada para peternak sapi agar menjaga kebersihan kandang dan merawat sapi milik mereka agar terhindar dari virus Jembrana.
” Penyebaran virus ini sebenarnya terdeteksi sejak November 2017 lalu. Penyebarannya melalui penularan dari gigitan lalat dan nyamuk. Maka saya pribadi menghimbau pada seluruh peternak sapi agar untuk saat ini lebih intensif lagi menjaga kebersihan kandang. Lakukan semprotan – semprotan untuk membunuh biang lalat dan nyamuk disekitar kandang. Dan mulai lebih intensif juga mengawasi dan merawat kesehatan sapi – sapi yang dimiliki.” Himbau Avis yang juga ketua KOBOI Universitas Lampung ini.