Banyuasin(MNN) –Akhirnya puluhan petani Kelurahan Seterio Kecanatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan memblokir tuas jalan dengan memasang portal dengan tujuan menolak segala jenis kendaraan milik perusahaan dari Pt. SAL tidak boleh melintas.
Aksinya puluhan petani tersebut memprotes agar pihak perusahaan kembali membangunkan jembatan yang jadi akses mereka menuju persawahan.
Salah satu petani Sumro kepada wartawan menjelaskan, mereka keberatan atas dibongkarnya jembatan di Blok A18. Pasalnya jembatan itu merupakan akses kami untuk mengeluarkan hasil pertanian dari lokasi persawahan.
“Sekarang ini tengah musim panen. Pihak perusahaan sudah kami surati, sayangnya tuntutan kami 1×24 jam tak dipenuhi. Makanya kita lakukan sweeping dan blokir jalan, dengan memasang portal”, ungkapnya.
Masih menurutnya, puluhan petani ini merupakan warga asal Kelurahan Seterio, membuka ladang dan persawahan di pinggiran sungai Bantung, sungai Lande yang berbatasan dengan lokasi PT SAL Desa Tanjung Laut.
Lurah Seterio Kecamatan Banyuasin III Rusdi SH membenarkan, puluhan petani melakukan sweeping dan blokade jalan.
“Sekitar 500 meter dari Kantor Kelurahan kita, sebelumnya mereka telah menembuskan surat ke Bupati Banyuasin, Kapolres Banyuasin, Camat Suak Tapeh hingga Lurah Seterio,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Balai AKP Indrowono SH di lokasi aksi petani menegaskan, massa berhasil diredam dan sudah dilakukan mediasi dengan perusahaan. “Kesepakatan tengah dibahas di kantor Kelurahan Seterio,” jelasnya. (waluyo)