Medianusantaranews.com, Tulang Bawang Barat, Lampung-Terkait singkarutnya proses pengerjaan pembangunan Gedung A Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Tubaba, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung melalui komisi B menduga ada permainan antara Dinas dan pihak pengembang PT. RAFI CAHAYA FAMILY, sehingga terjadinya pekerjaan asal-asalan pada pembangunan tahap II gedung A RSUD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) tersebut.
“Adukan semen tidak benar dan dikerjakan hanya asal-asalan atas pekerjaan tersebut kita yang di rugikan bahkan bukan hanya kita namun pemerintah daerah juga di rugikan. Sebab kita yang memakai,” kata Edison, SH, MH, saat dihubungi melalui Via Celulernya, Pada Selasa(18/12/2018) sekira pukul.19.00.Wib.
Edison menduga pihak kontraktor gelap mata untuk meraup keuntungan lebih besar dengan hasil pengerjaan yang sedemikian. Ia pun meminta pihak rekanan untuk mengecek dan memperbaiki kerjaan yang diduga asal-asalan tersebut sebelum pekerjaan itu dilakukan Provisonal Hand Over (PHO).
“Apabila tidak dicek dan di perbaikan jangan sampai di PHO kan, saya minta dibongkar semua,” tegasnya.
Ketidaklayakan dalam proses pengerjaan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gedung A itu lanjutnya, nantinya akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu , namun Ia memastikan pekerjaan itu sudah tidak patut untuk diterima setelah melihat hasil temuan media dilapangan, diduga ada main mata antara Rekanan dan Dinas Kesehatan Tubaba.
“Kalau sampai di PHO pasti ada main antara dinas dan pihak pengembang, kita kroscek semua apa saja yang enggak benar dalam pengerjaan gedung A RSUD tubaba itu bahkan dalam waktu dekat ini kita akan turun koscek langsung,” ucapnya.
Edison juga menjelaskan bahwa proses pemeliharaan hanya bisa dilakukan oleh rekanan pada saat dilakukan Provisonal Hand Over (PHO) dan berakhir pemeliharaan pada saat Final Hand Over (FHO), bukan pada saat pengerjaannya, menurutnya apabila ada ditemukan kejanggalan dengan memberikan kualitas yang bobrok sebelum PHO, tentunya itu sudah tidak benar kualitas pengerjaannya, permasalahan kualitas yang diduga tidak sesuai spesifikasi pastinya juga menjadi tanggung jawab oleh pengawas Dinas Kesehatan Tubaba yang dianggap lemah dalam pemantauannya.
“Kerjaan itu tidak ada masa pemeliharaan, karena belum di PHO itu ada kesalahan dan ada yang enggak benar. Senin atau Selasa depan kita akan kroscek, apabila masih belum diperbaiki atau dibongkar granit itu maka akan kita Proses,” pungkasnya.(Reki)