Pringsewu – medianusantaranews.com
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pringsewu mencatat tiga orang meninggal dunia akibat AIDS sepanjang tahun 2024.
Kematian akibat AIDS biasanya terjadi pada pasien yang terlambat didiagnosis atau tidak konsisten menjalani pengobatan.
Kabid Pengendali dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Diskes Pringsewu, Hadi, mengungkapkan layanan kesehatan di Bumi Jejama Secancanan tersedia untuk menjalani pengobatan penderita HIV/AIDS.
Hingga November 2024, tercatat 302 pasien HIV/AIDS menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan Pringsewu.
Termasuk pasien dari luar daerah seperti Tanggamus, Pesawaran, dan bahkan luar provinsi Lampung.
“Ya, ini menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan di Pringsewu masih menjadi rujukan dalam menjalani pengobatan,” ungkapnya, Minggu (5/1/2025).
Namun, tantangan utama tetap ada pada stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS.
Diskes Pringsewu terus berupaya menekan angka kematian akibat AIDS dengan berbagai langkah.
Salah satunya adalah memperluas skrining HIV di kalangan ibu hamil melalui program triple eliminasi (HIV, sifilis, dan hepatitis) guna mencegah penularan dari ibu ke anak.
“Kami juga melakukan penyuluhan lintas sektor, seperti di bidang agama, pendidikan, dan sosial, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan rutin,” ujarnya.
“Selain itu, kami mendorong penghapusan stigma terhadap penderita HIV, yang masih menjadi penghambat utama dalam penanganan kasus,” tambahnya.
Hadi berharap, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Pringsewu dapat mencapai target 3 Zero pada 2030, yaitu meniadakan infeksi baru, meniadakan kematian terkait AIDS, dan menghapus stigma serta diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.