Bukittinggi-Sumbar,medianusantaranews.com
Pemerintah Kota Bukittinggi terus berupaya meningkatkan kualitas air bersih bagi masyarakat,Pemkot bersama Perumda Air Minum Tirta Jam Gadang bertemu dengan Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Ir. Anang Muchlis, Sp. PSDA.
Pertemuan tersebut membahas peluang bantuan dari pemerintah pusat untuk perbaikan infrastruktur air bersih di Bukittinggi.
Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, menjelaskan bahwa tingkat kebocoran pipa distribusi air di kota tersebut mencapai 42 persen, akibat usia pipa yang sudah lebih dari 30 tahun.
“Kondisi ini cukup memprihatinkan dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Bukittinggi,” ujar Hani pada Sabtu (19/10/2024).
Selain masalah kebocoran, Hani juga menyoroti kerusakan sarana prasarana sumber air bersih di Bukittinggi akibat bencana alam beberapa bulan lalu. Meskipun sumber airnya berada di Kabupaten Agam, infrastruktur tersebut adalah aset Pemko Bukittinggi.
“Revitalisasi ini membutuhkan dana besar dan tidak bisa maksimal jika hanya menggunakan APBD. Oleh karena itu, kami memerlukan dukungan dari pemerintah pusat,” lanjut Hani.
Hani berharap, bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat sementara, tetapi bisa menyelesaikan masalah distribusi air bersih secara menyeluruh agar masyarakat dapat menerima air dengan lancar.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya, Anang Muchlis, menyatakan bahwa kondisi ini sudah menjadi perhatian pemerintah pusat.
“Penanganan akan diupayakan melalui dana penanggulangan bencana dari pusat,” ungkap Anang.
Ia juga menyebutkan bahwa alokasi pendanaan untuk Bukittinggi sedang diproses melalui revisi DIPA, dan diharapkan segera terealisasi.
Dalam pertemuan tersebut, Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, didampingi oleh Pj Sekda, Elqadri, serta Direktur PDAM Tirta Jam Gadang, Budi Suhendra. (*MNN/FR)