Rian : Pemenang Lelang Sungai Ngaku Banyak Dirugikan
Muba,medianusantaranews.com- Masyarakat yang berdumisili di sepanjang ditanamnya pipa gas di Desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumsel ngaku kwatir setelah ada informasi bakal ada kendaraan yang mengangkut alat berat akan dipaksa melintas melalui diatas pipa gas itu.
Dikabarkan sekarang kendaraan yang mengangkut alat berat yang diangkut oleh Kapal Tongkang itu telah bersandar di Dermaga Desa Pinang Banjar, sedang alat berat yang berbobot lebih 140 ton itu bakal melintas lewat darat menuju Pt. Medco E&P dari lokasi Gelam ke Rawa Plant Kecamatan Babat Supat.
” Total beban kendaraan yang mengangkut alat berat yang akan melintas di atas pipa gas itu lebih 140 ton tanpa memasang slab beton”, ujar Banhar saat bincang dengan wartawan yang mewakili ribuan masyarakat di Desa Pinang Banjar.
Masih kata Banhar, kami sebagai masyarakat ngaku kwatir, bahkan ketakutan jika dipaksakan barang tersebut melintas melalui di atas pipa gas milik Pertamina gas CSA tanpa dipasang Slab Beton bakal melintas diatas pipa gas tersebut.
” Ini project Manager Pt Artamigas yang membawa kompresor milik PT Medco Energi datang di lokasi Gelam akan menuju ke Medco di Rawa Plant Desa Sukamaju Babat Supat”, ungkap Dia.
Lanjutnya, dengan bersandarnya Kapal Tongkang di Dermaga itu membuat para nelayan di Desa Pinang Banjar yang bergantung hidupnya cari ikan disepanjang perairan Sungai lilin (River Dawas) Lelang Lebak Lebong Sungai di menangkan saudara Rian sangat dirugikan, sebab pengaruhnya dengan bersandarnya Tongkang disitu ikannya tidak ada lagi.
Lanjut Banhar, bahwa terkait ada Tongkang yang bersandar pada dermaga itu, Rian mengaku sudah sering menghubungi pimpinannya Projek Manager mengaku sudah berulangkali, tapi hanya mendapat janji-janji terus dan wajar beliau ngaku merasa dipermainkan, ujar Banhar yang sekaligus mengakhiri perbincanganya.
Melalui pesan suara via WhatsApp Rian selaku pemenang Lelang dari Sungai itu bernada tinggi meminta pertanggungjawaban telah masuk Kapal Tongkang di Sungai Lelang yang dimenangkannya itu kepada pemilik Proyek Manager Pujiadi.
“Sudah berusaha berkomunikasi dengan Pujiadi, namun dirinya mengaku selama ini cuma dijanji- janji saja, yang pastinya sebagai warga punya hak dari pemenang Lelang boleh dampak diruginya saja, padahal Lelang itu bayar mahal”, cetus Rian dengan nada sangat kecewa.
Rian sudah berusaha mancari solusi yang terbaik namun sudah 2 bulan tidak ada etikat baik, saya minta bisa duduk bareng ngopi bareng atau kita selesaikan di Kantor lurah atau kecamatan biar masalahnya terang benderang jangan cuma berjanji terus, maka saya minta tongkang itu jangan bersandar dulu didermaga, karena saya legal sebagai pemenang lelang dan saya pun bayar.
Jika tidak ada etika baik pemilik Proyek itu pihaknya akan berperilaku yang sama dan jangan ciptakan masalah yang bakal bisa berdampak buruk dan banyak pihak yang bakal dirugikan pula.
“Saya juga kwatir jika tongkang itu sandar dan alat berat diturunkan lalu melintas diatas pipa gas, bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya, tutup Rian.
Via WhatsApp Pujiadi berhasil dikonfirmasi oleh wartawan media ini dikatakan “Waalm wr wb mas waluyo,siap nanti saya sampaikan kemanagement ya mas.. saya soalnya di luar kota mas”, jawabnya.(MNN/yok)