PROYEK REL GANDA KERETA API MUARA ENIM – BANJAR SARI SUMSEL, AKAN DIPERPANJANG

**Nasional
medianusantaranews.com

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memperpanjang proyek double track atau rel ganda dari Muara Enim Kabupaten Muara Enim ke Banjarsari Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Saat ini, proyek double track kereta api yang dalam tahap finalisasi adalah dari Muara Enim – Muara Lawai

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengungkapkan pihaknya akan terus berinvestasi untuk memaksimalkan angkutan barang di Sumatera bagian selatan.

PT KAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan pada 2027 sebesar 84 MTPA (Metric Tones Per Annum) dan sebesar 105 MTPA pada 2030. Pada tahun ini, kapasitas lintas yang ditargetkan adalah 58,4 MTPA.

“Investasi KAI pada angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan merupakan bagian peningkatan peran serta transportasi dalam pembangunan nasional.

Hal ini mengingat bahwa pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efesien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.

Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI tetap dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batu bara kami,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (01/08/2024).

Pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor seperti prasarana dan sarana.

Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat – Kertapati, lintas Prabumulih – Tegineneng, dan lintas Tegineneng – Tarahan.

Proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat – Muara Enim – Prabumulih – Tarahan / Lampung dan Prabumulih – Kertapati / Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI Nomor 109 Tahun 2020, tanggal 17 November 2020.

Sehingga KAI akan berkomitmen bersama stake holders lainnya menyelesaikan Proyek Strategis Nasional ini dengan sebaik-baik nya.

Pada tahun 2024 hingga bulan Juni, KAI telah menyelesaikan pengembangan prasarana seperti pembangunan jalur V, VI dan Badug serta pendukung Depo Simpang Tahap 3 Wilayah Divre III Palembang, penataan Emplasemen Kramasan Wilayah Divre III Palembang, persinyalan elektrik dan intermediate block Sumatera Selatan Lintas Prabumulih-Simpang Tahap 2, perbaikan fasilitas GOR Muara Enim, dan penanganan longsor Bangunan Hikmat (BH 925).

Adapun pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian pada tahun ini di antaranya fasilitas operasi kereta api Stasiun Kramasan, pembuatan Overpass BH 925 untuk mendukung pembangunan double track antara Muara Enim-Banjarsari, peron tinggi jalur V-VI baru Emplasemen Muara Enim, finalisasi double track Muara Enim-Muaralawai, fasilitas operasi kereta api double track Muara Enim-Muaralawai, pengembangan Depo Lokomotif Kertapati, perpanjangan 1 Jalur SF 60 Emplasemen Stasiun Lahat dan fasilitas operasi kereta api wilayah Divre III Palembang serta pengembangan prasarana lainnya demi mendukung angkutan barang di Sumbagsel berjalan dengan efektif dan efisien.

Sementara dalam hal sarana untuk mendukung angkutan barang di Sumbagsel, KAI telah mendatangkan 36 lokomotif pada tahun 2021.

Selama 2021 sampai 2022 KAI juga telah mendatangkan 480 Unit Gerbong Terbuka dengan kapasitas 50 Ton dan 225 Unit Gerbong Datar (GD) kapasitas 54 Ton.

Di sektor Angkutan batu bara, KAI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, KAI mengangkut 38,35 juta ton batu bara, pada 2022 sebesar 45,43 juta ton, dan pada 2023 sebesar 51,02 juta ton.

Pada semester I di tahun ini atau hingga bulan Juni, KAI telah mengangkut 26,28 juta ton batu bara.

“KAI berharap dengan investasi yang gencar dilakukan pada pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan dibarengi dengan penerapan good corporate governance (GCG) akan dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” tutup Anne**

 

(Ab)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *