Palembang
medianusantaranews.com
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk terus berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sejalan dengan Noble Purpose (Tujuan Mulia) PTBA sebagai anggota Grup MIND ID, yaitu pertambangan untuk membangun peradaban, menciptakan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono, dalam acara seminar bertajuk Kontribusi Pertambangan Batu Bara untuk Membangun Sumatera Selatan, di Palembang, Kamis (25/07/2024).
Acara itu digelar oleh Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA).
Hartono menjelaskan, bahwa PT Bukit Asam Tbk sudah mengembangkan 8 bidang pengembangan pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor.
” Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami telah mengembangkan 8 bidang pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM),” ucap Hartono.
Dipaparkan Hartono adapun 8 bidang dimaksud yakni, mencakup pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil, kemandirian ekonomi, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat, dan pembangunan infrastruktur penunjang.
Untuk di sektor pendidikan, lanjut Hartono, PTBA menjalankan berbagai program seperti Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa Sekitar Bukit Asam (Bidiksiba), beasiswa Ayo Sekolah, Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka), Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba).
Masih beber Hartono, sejak 2013 hingga 2023, sebanyak 345 putra-putri daerah dari keluarga prasejahtera di sekitar wilayah operasi perusahaan mendapatkan beasiswa Bidiksiba sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Sementara program Ayo Sekolah sepanjang 2023 telah memberikan bantuan biaya pendidikan kepada 1.040 siswa SD, 969 siswa SMP, dan 1.002 siswa SMA di sekitar wilayah operasi PTBA. Total penerima manfaat pada 2023 mencapai 3.011 siswa.
Di sektor kesehatan, PTBA menyelenggarakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk memberikan nutrisi tambahan berupa susu setiap bulan bagi ibu dan anak dari keluarga prasejahtera di wilayah Ring 1 perusahaan. Sebanyak 1.704 keluarga prasejahtera mendapat manfaat dari PMT.
PTBA juga bekerja sama dengan RS Bukit Asam Medika untuk menjalankan Mobil Kesehatan Keliling (Mokesling) yang memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat di sekitar wilayah Ring 1 perusahaan. Layanan ini mencakup pemeriksaan oleh dokter pilihan dan pemberian obat obatan. Hingga saat ini, program tersebut telah menjangkau 12.589 penerima manfaat.
Perusahaan pun melaksanakan berbagai program peningkatan kemandirian ekonomi dan tingkat pendapatan riil dalam bentuk pembinaan usaha bagi para mitra binaan, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di sekitar wilayah perusahaan.
” Mitra-mitra binaan PTBA mencakup sektor perikanan, perdagangan, pertanian, perkebunan, keuangan, dan industri. Terdapat 389 UMK binaan PTBA pada 2023, sebanyak 240 di antaranya telah berhasil naik kelas,” ungkap Hartono.
Sedangkan di bidang sosial dan budaya, PTBA memiliki program bantuan rumah ibadah, bantuan tanggap kebencanaan, bantuan bahan makanan pokok, hingga Jumat Berkah.
Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, PTBA menjalankan program Eco Agrotomation yang mendorong budidaya tanaman berbasis otomasi ramah lingkungan untuk mendukung program penghijauan dan reklamasi di wilayah PTBA maupun perusahaan lainnya. Berkat program Eco Agrotomation, perekonomian masyarakat tumbuh dan kelestarian lingkungan semakin terjaga. Total penerima manfaat program ini mencapai 105 orang yang merupakan mantan pekerja Pertambangan Tanpa Izin (PETI) dan keluarga prasejahtera.
Dalam bidang pembangunan infrastruktur penunjang, PTBA mengembangkan irigasi pertanian berbasis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk lahan pertanian tadah hujan di sekitar wilayah operasional perusahaan. Sudah ada 7 PLTS irigasi yang dibangun PTBA untuk memberdayakan para petani sekaligus mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Hingga saat ini, terdapat 1.113 petani yang menjadi penerima manfaat dengan cakupan area sawah seluas 612 hektare.
” Melalui berbagai program dan upaya tersebut, kami berharap dapat turut serta dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia sekaligus menanggulangi kemiskinan,” tutup Hartono (Ab)