Bukittinggi-Sumbar,medianusantaranews.com
Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan menggelar rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) Kota Bukittinggi tahun 2024.
Wali Kota Bukittinggi melalui Asisten I Setdako Bukittinggi Isra Yonza, Sabtu,(22/6) menyampaikan tiga fokus utama ILP.
“Siklus hidup sebagai fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan,” kata dia.
Selanjutnya mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring tingkat desa hingga dusun, serta resiliensi termasuk pandemi.
“Dan memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan perdesaan serta kunjungan keluarga,” kata Isra.
Pemkot Bukittinggi mengajak semua pihak untuk bersama-sama mensukseskan ILP agar Kota Bukittinggi agar dapat menjadi lebih sehat dengan pelayanan kesehatan primer yang kuat.
“Penguatan struktur akan dilakukan melalui Puskesmas, Unit Pelayanan Kesehatan di Desa atau Kelurahan (PUSTU), Posyandu, dan kunjungan ke rumah masyaraka serta diintegrasikan dalam unit kegiatan PKK dan kelurahan,” kata Isra.
Kepala Dinas Kesehatan, Linda Faroza, menyampaikan, transformasi Pelayanan Kesehatan Primer ini bertujuan untuk menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada.
“Agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan komprehensif pada setiap siklus kehidupan melalui Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di Kota Bukittinggi dengan dukungan Dana Hibah Global Fund Tahun 2024,” kata Linda.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Bagian Tata Pemerintah Setda Kota Bukittinggi, OPD terkait, Camat dan Lurah, TP PKK, serta Kepala Puskesmas se Kota (*MNN/FR)