Martapura,medianusantaranews.com- Laka maut diperlitasan kereta api tanpa palang pengamanan di jalan Pertanian Desa Kotabaru Kecamatan Martapura, Oku Timur Provinsi Sumatera Selatan, antara Bus vs Kereta Api Penumpang pada Minggu (21/04/2024) sekira pukul 13. 15 wib, dari 21 penumpang Bus 4 orang selamat, 16 luka dan 1 meninggal dunia dilokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun diperlintasan rel kereta api tak dipasang palang pintu pengamanan dan kabarnya perlintasan rel kereta api yang ada dijalan Pertanian Kotabaru Kecamatan Martapura Okut.
Palang pintu pengamanan yang terlihat ada diperlintasan itu buatan warga yang peduli dan dijaganya setiap hari.
Bus Penumpang Putra Sulung dengan nopol BE 7037 FU, dikabarkan meluncur dari Belintang Oku Timur dengan tujuan ke Jakarta, sedang kereta api penumpang berseri CC 201 83 40 luncur dari stasiun Tanjung Karang tujuan stasiun Kertapati Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam peristiwa tersebut bus terseret hingga lebih kurang sejauh 100 meter dari lokasi kejadian awal, akibat tragedi itu bus mengalami kerusakan di bagian tengah.
Keterangan masyarakat disekitar lokasi kejadian menceritakan, dikabarkan ada satu penumpang Bus naas meninggal dunia dan 16 orang lain luka-luka. Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit Martapura.
Diketahui korban laka Bus vs Kereta Api seorang laki-laki bernama Nazarudin Asrof warga BK 16 Kecamatan Belitang Mulya Kabupaten OKU Timur.
Anton warga setempat yang merupakan relawan menjaga pelintasan rel kereta api mengaku melihat langsung kejadian tersebut. “Pas kejadian tersebut aku baru nyampai dan markirkan motor, rencana mau duduk sebentar nonton youtube,” katanya sembari menjelaskan bahwa yang mengatur pelintasan ada rekannya, Yoga.
Yoga juga mengaku, dirinya Ketika itu baru tiba dilokasi, tiba-tiba bus warna biru Putra Sulung telah berhenti tepat di tengah pelintasan diduga mati mesin.
Selang beberapa saat Anton mendengar suara klakson kereta, langsung berteriak agar bus cepat maju. Karena bus telah mati mesin dan kereta makin dekat, saat itu terlihat sebagian penumpang sudah ada yang berlari keluar. “Karena kereta sudah dekat, tabrakan pun tidak dapat dihindari lagi” terangnya.
Lanjut Anton, spontan berlari membantu para penumpang yang terpental. “Ada dua orang yang kritis tadi, bahkan ada satu orang sudah ngorok,” kata Anton sekaligus menutup ceritanya.
Hingga beritanya ditayangkan di media ini pihak Kereta api maupun dari pihak Kepolisian termasuk pihak rumah sakit di Martapura belum ada yang diminta konfirmasinya,(MNN/Asta)
Editor : waluyo.