Pengerjaan Rehab Sebagian Bangunan Masjid An-Nur Seenak Udele

 

Betung,medianusantaranews.com- Jadi omongan Ummat yang tak enak didengar ceritanya hasil pengerjaan proyek rehab dari sebagian bangunan Masjid An-Nur jalan Kades Makmun Murod Kelurahan Betung dari Dinas PUTR Pemerintah Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel, lantaran yang realisasikan tidak sesuai dengan hasil kesepakatan Pengurus dan Jama’ah ketika itu.

Kalau awal hasil musyawarah disepakati bahwa rehab sebagian bangunan Masjid An-Nur itu memang untuk rehab bagian dinding, plafon dan atap karena bocor jika datang hujan, maka pengurus serta jama’ah sepakat untuk merehab bagian dari masjid itu.

Sekira 3 tahun lalu ada kegiatan, panitia pelaksana (Panpel) gelar peringatan hari Islam yang ketika itu hadir Wakil Bupati Banyuasin H Slamet, SH dan Wakil Ketua 2 DPRD dari F Gerindra Nor Ismatuddin didalam Masjid beliau itu berjanji akan membantu dana rehab Rp 200 juta yang diucapkan di depan Pengurus, jama’ah dan dihadapan pejabat nomor 2 di Bumi Sedulang Setudung ketika itu.

Wakil Ketua DPRD Banyuasin kelahiran Betung ini meminta kepada Pengurus Masjid membuat proposal dan dijanjikan Rp 200 juta diawal tahun 2022, dengan janji itu akhirnya pengurus sepakat tidak cari dana lagi.

Namun sempat pakum, sebab janji Wakil Ketua DPRD itu hingga akhir tahun 2022 lewat hingga diawal tahun 2023 masih tak ada kejelasan, jama’ah pertanyakan janji dewan itu dan akhirnya diujung tahun 2023 ini datang pekerja entah dari mana asalnya, mereka tiba-tiba bongkar bagian bangunan Masjid juga plafon dan atapnya.

Jama’ah dan pengurus pun jadi bingung, akhirnya terbuka ketika pekerja itu dari CV. Adlie Putra yang mengambil tender merehab sebagian bangunan Masjid An-Nur tersebut dengan nilai proyek Rp 99. 440. 500- hanya 50 persen kurang dari jumlah yang dijanjikan oleh Wakil Ketua DPRD didalam Masjid ketika itu.

“Wajar saja oleh pekerja rehab sebagian bangunan Masjid An-Nur itu dikerjakan seenak udele”, ujar salah seorang jamaah saat berbincang dengan wartawan pada hari Selasa, (13/12/2023).

Warsito Ketua RT setempat kepada awak media ini mengatakan pengerjaan rehab Masjid An-Nur itu tidak sesuai dengan rencana dan wajar kalau jadi omongan Ummat yang tak enak didengarkan.

Tentu sebagai Pengurus juga bertanya-tanya, kalau proyek ditempat ibadah saja sudah ada permainan begitu, apalagi proyek yang untuk pasilitas umum. “Tak usah Rp 200 juta seperti yang dijanjikan oleh Wakil Ketua DPRD ketika itu, jika rehab cuma macam itu dihitung nilai biayanya tidak habis Rp 50 juta hasilnya sudah sangat baik, sedang itu nilai yang tertulis di papan proyek CV Adlie Putra sebesar Rp 99. 440. 500 juta, justru lebih buruk dari bentuk sebelum direhab”, ungkapnya.

Hal serupa Rahmad Hidayat Ketua RW juga sebagai Pengurus sekaligus sebagai Imam Masjid An-Nur kepada wartawan menyesalkan hasil rehab dari sebagian bangunan Masjid itu direalisasikan jauh dari yang direncanakan. Bukanya jadi tambah bagus, tetapi malah berkurang dan membuat Pengurus dan Jama’ah jadi kecewa.

Kami selaku Pengurus akan membuat pernyataan bahwa hasil rehab Masjid tersebut hanya bikin kecewa jama’ah dan dikerjakan asal-asalan ditambah hilangnya jaringan listrik dipreteli tidak dipasang lagi, tentu untuk kegiatan pada malam hari tidak bisa diruangan itu, terangnya kesal.

Baru mau Padang plafon ketika kami bersama Ketua Pengurus berupaya tegur pekerja “ngapa pasang plafon itu rendah dan pintu depan tidak bisa ditutup serta jaringan listriknya tidak dipasang lagi” dijawab pekerjanya yang dikerjakan itu yang sesuai rap tapi tidak ditunjukkan, jelas bendahara Masjid Sukadi.

Via WhatsApp Kadis PUTR Kabupaten Banyuasin saat diminta mengomentari terkait rehab sebagian bangunan Masjid An-Nur di jalan Kades Makmun Murod Kelurahan Betung, “Waalaikumusalam.. siap, kami cari tau dl PPK nya. Kmi minta info dl dr yg bersangkutan …🙏🙏 Siaap.. trims infonya pak”, jawab Apri singkat. (MNN/waluyo).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *