HARI AIDS SEDUNIA, LAPAS KELAS IIB MUARA ENIM MEMBERIKAN PENYULUHAN KESEHATAN KEPADA WARGA BINAAN

Muara Enim
medianusantaranews.com

Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim harus lebih memahami resiko yang terkait dengan penyakit HIV/AIDS. Maka itu pada peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2023 ini, ada sebanyak 50 Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Muara Enim mengikuti penyuluhan.

Hal itu disampaikan Kasi Binadik Lapas Kelas IIB Muara Enim Taufik seusai membuka langsung peringatan Hari AIDS Sedunia yang digelar di Lapas Kelas IIB Muara Enim, Sabtu (02/11/2023).

” Momen peringatan Hari AIDS Sedunia ini sangat penting, yang tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim mengenai bahaya dan langkah-langkah pencegahan terhadap virus HIV,” ucap Taufik.

Sementara itu, Kasubsi Perawatan Lapas Kelas IIB Muara Enim, Anton Sandrayadi, menjelaskan bahwa ada sebanyak 50 Warga Binaan aktif terlibat dalam kegiatan penyuluhan ini.

” Kegiatan semacam ini rutin diadakan, tidak hanya untuk HIV/AIDS tapi juga untuk aspek kesehatan lainnya. Mereka juga menjalani screening dan pemeriksaan berkala,” ujar Anton.

” Penyuluhan ini bertujuan untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan mendorong adopsi gaya hidup yang lebih sehat bagi para Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim.” ungkapnya.

Untuk diketahui bahwa peringatan Hari Aids Sedunia di Lapas Kelas IIB Muara Enim diadakan penyuluhan oleh Perawat PT Pertamina Lia Septiana dengan materi seputaran kesehatan Warga Binaan Kelas IIB Muara Enim, terutama mengenai berbahayanya penyakit Aids atau HIV.

Lia Septiana mengatakan bahwa virus HIV atau AIDS adalah virus yang mudah menular saat terjadi kontak langsung satu sama lain

“HIV/AIDS bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, anus, dan ASI,” kata Lia.

Selain itu, Lia Septiana juga memberikan pesan penting kepada Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim tentang pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, termasuk menghindari perilaku seks bebas dan tidak menggunakan alat pribadi milik orang lain. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan berbagai penyakit infeksi yang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain yang status kesehatannya tidak diketahui. (Ab)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *