Waykanan, medianusantaranew.com
Sekretaris Daerah Kabupaten, Saipul, S.Sos.,M.IP memimpin Audiensi Yayasan Bussiness Wacth Indnonesia BWI dengan Pemerintah Kabupaten Way Kanan terkait Selesainya Program Pendampingan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Wilayah Kabupaten Way Kanan di Ruang Buway Pemuka Pengiran Ilir, Selasa (26/09/2023).
Nampak hadir pada acara tersebut Koordinator Program, Wiyatno, S.Sos, Program Manager Sustainability, Theresia Widiyanti dan Ketua Yayasan BWI, Arys Buntara, S.H, Dinas Perkebunan, DInas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Way Kanan.
Pada audiensi tersebut disampaikan bahwa kegiatan tersebut mendukung pelaksanaan program “Pembinaan Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan/Lestari di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung”, dimana dengan dukungan besar dari Pemerintah Kabupaten Way Kanan khususnya kolaborasi yang baik Dinas Perkebunan dan juga KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Way Kanan serta dinas terkait, bahwa BWI KTNA berhasil menyelesaikan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas dan keterampilan budidaya bagi 1.003 Petani Kelapa Sawit Swadaya, penguatan Koperasi KTNA Sakai Sambayan (KPKSS) sebagai organisasi yang membantu petani, serta pengadopsian sertifikasi keberlanjutan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dengan telah diterimanya Sertifikat RSPO oleh KPKSS bagi 313 petani.
Diawali dengan Penandatanganan MOU antara Pemerintah Kabupaten Way Kanan dan BWI pada 30 Juli 2019 sebagai langkah awal pelaksanaan Program Pembinaan Petani Kelapa Sawit Mandiri di Kabupaten Way Kanan. terselenggaranya program tersebut juga didukung oleh para pihak yang memiliki perhatian akan produksi kelapa sawit berkelanjutan yaitu Perusahaan BASF Chemical di Jerman, Estee Leuder Company (ELC)-Perusahaan kosmetik internasional di Amerika Serikat, serta RSPO dengan Kantor Sekretariat di Malaysia. Dimana pelaksanaan program di lapangan diselenggarakan dengan kolaborasi yang sangat baik antara BWI, Solidaridad dan KTNA Kabupaten Way Kanan, yang pastinya mendapat dukungan besar dari Pemkab Way Kanan melalui dinas terkait.
Dalam Laporan Akhir Program Pembinaan Kepala Sawit Indonesia Menuju Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Way Kanan Tahun 2019-2023 disampaikan bahwa Kabupaten Way Kanan merupakan Kabupaten pertama yang memperoleh Sertifikasi RSPO di Provinsi Lampung. Dimana tujuan dari program tersebut yaitu Mendukung praktek budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan yang ramah lingkungan dan ramah sosial oleh Petani Kelapa Sawit Mandiri di Kabupaten Way Kanan pada umumnya dan kelompok sasaran program, Memperkuat manajemen pertani dan kelompok tani yang akan dilibatkan dalam program ini menuju pada produksi kelapa sawit yang berkelanjtan, Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kapasitas petani Kelapa Sawit Mandiri yang terlbat dalam program tersebut terkait dengan Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices), Prinsip dan Kriteria untuk Pekebun Swadaya RSPO dan ISPO, serta Memperkuat jaringan petani dengan rantai pasoknya guna pengembangan dan peningkatan produksi kelapa sawit.(Sekda Saipul Pimpin Audiensi Dengan Yayasan BWI Kabupaten Way Kanan
Sekretaris Daerah Kabupaten, Saipul, S.Sos.,M.IP memimpin Audiensi Yayasan Bussiness Wacth Indnonesia BWI dengan Pemerintah Kabupaten Way Kanan terkait Selesainya Program Pendampingan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Wilayah Kabupaten Way Kanan di Ruang Buway Pemuka Pengiran Ilir, Selasa (26/09/2023).
Nampak hadir pada acara tersebut Koordinator Program, Wiyatno, S.Sos, Program Manager Sustainability, Theresia Widiyanti dan Ketua Yayasan BWI, Arys Buntara, S.H, Dinas Perkebunan, DInas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Way Kanan.
Pada audiensi tersebut disampaikan bahwa kegiatan tersebut mendukung pelaksanaan program “Pembinaan Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan/Lestari di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung”, dimana dengan dukungan besar dari Pemerintah Kabupaten Way Kanan khususnya kolaborasi yang baik Dinas Perkebunan dan juga KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Way Kanan serta dinas terkait, bahwa BWI KTNA berhasil menyelesaikan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas dan keterampilan budidaya bagi 1.003 Petani Kelapa Sawit Swadaya, penguatan Koperasi KTNA Sakai Sambayan (KPKSS) sebagai organisasi yang membantu petani, serta pengadopsian sertifikasi keberlanjutan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dengan telah diterimanya Sertifikat RSPO oleh KPKSS bagi 313 petani.
Diawali dengan Penandatanganan MOU antara Pemerintah Kabupaten Way Kanan dan BWI pada 30 Juli 2019 sebagai langkah awal pelaksanaan Program Pembinaan Petani Kelapa Sawit Mandiri di Kabupaten Way Kanan. terselenggaranya program tersebut juga didukung oleh para pihak yang memiliki perhatian akan produksi kelapa sawit berkelanjutan yaitu Perusahaan BASF Chemical di Jerman, Estee Leuder Company (ELC)-Perusahaan kosmetik internasional di Amerika Serikat, serta RSPO dengan Kantor Sekretariat di Malaysia. Dimana pelaksanaan program di lapangan diselenggarakan dengan kolaborasi yang sangat baik antara BWI, Solidaridad dan KTNA Kabupaten Way Kanan, yang pastinya mendapat dukungan besar dari Pemkab Way Kanan melalui dinas terkait.
Dalam Laporan Akhir Program Pembinaan Kepala Sawit Indonesia Menuju Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten Way Kanan Tahun 2019-2023 disampaikan bahwa Kabupaten Way Kanan merupakan Kabupaten pertama yang memperoleh Sertifikasi RSPO di Provinsi Lampung. Dimana tujuan dari program tersebut yaitu Mendukung praktek budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan yang ramah lingkungan dan ramah sosial oleh Petani Kelapa Sawit Mandiri di Kabupaten Way Kanan pada umumnya dan kelompok sasaran program, Memperkuat manajemen pertani dan kelompok tani yang akan dilibatkan dalam program ini menuju pada produksi kelapa sawit yang berkelanjtan, Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kapasitas petani Kelapa Sawit Mandiri yang terlbat dalam program tersebut terkait dengan Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices), Prinsip dan Kriteria untuk Pekebun Swadaya RSPO dan ISPO, serta Memperkuat jaringan petani dengan rantai pasoknya guna pengembangan dan peningkatan produksi kelapa sawit.(MNN/Ardiansyah)