Muara Enim
medianusantaranews.com
Mediasi tuntutan tenaga kerja dari Forum Karang Taruna Desa Bedegung, Desa Sugih Waras dan Desa Indra Mayu Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muara Enim terhadap PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang dilaksanakan di Balai Desa Bedegung dinilai masih alot dan belum menemukan titik terang, Selasa (29/08/2023).
Yang mana bahwa tuntutan Forum Karang Taruna 3 desa agar bisa diikut sertakan bekerja di PT PGE sudah lama berlangsung.
Tidak direkrut nya tenaga kerja dari 3 desa oleh PT PGE, sementara 3 desa tersebut merupakan kawasan operasional PT PGE, menimbulkan reaksi protes dari Forum Karang Taruna 3 desa bahkan juga dari Pemerintah Desa setempat. Bahkan Forum Karang Taruna 3 desa sempat merencanakan akan mengadakan unjuk rasa ke PT PGE.
Pada pertemuan ini, Perwakilan Karang Taruna 3 desa, Arif mengatakan bahwa Perusahaan PT PGE dinilai tidak adil terhadap warga 3 desa, karena sampai saat ini tidak ada satupun tenaga kerja di PT PGE yang berasal dari 3 desa dimaksud, sedangkan di 3 desa tersebut merupakan wilayah operasional PT PGE.
Arif mengungkapkan, generasi muda di 3 desa masih banyak yang menganggur yang sangat membutuhkan pekerjaan. Namun PT PGE terkesan tidak memberi kesempatan kepada pemuda – pemuda di 3 desa untuk bekerja di PT PGE.
” Kami minta ada karang taruna dari 3 desa yang dipekerjakan di PT PGE,” ujar Arif.
Kekecewaan terhadap PT PGE juga disampaikan oleh Kepala Desa Sugih Waras Kecamatan Panang Enim, Lia Julistina Mpd.
Ia mengatakan kalau management PT PGE bersama konsorsiumnya bukan cuma tidak merekrut tenaga kerja lokal asal 3 desa namun juga dinilai sangat tidak menghargai Pemerintah Desa. Bagaimana tidak, karena sejauh ini belum ada komunikasi antara managemen PT PGE dengan Pemerintah desa.
Lia menduga bahwa rekrutmen tenaga kerja di PT PGE banyak permainan karena terbukti ada banyak tenaga kerja yang bukan skill berasal dari daerah yang bukan wilayah operasional PT PGE.
Senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Bedegung Kecamatan Panang Enim, Vinauli. Dengan sangat tegas Kepala Desa Bedegung mengatakan kalau dirinya merasa ada ketidak percayaan terhadap managemen PT PGE dalam merekrut tenaga kerja. Ia juga sempat menyebut bukti hasil temuannya.
Sementara itu salah seorang Karang Taruna asal Desa Sugih Waras ketika dimintai tanggapannya mengenai pertemuan ini. Dikatakannya, hasilnya sangat tidak memuaskan, karena belum ada kejelasan dari fihak perusahaan.
Pertemuan ini berlangsung dari sekitar Pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Dihadiri oleh Camat Panang Enim Kabupaten Muara Enim Mei Pajar, Kapolsek Tanjung Agung AKP Enjang Rusmana, Babinsa setempat, Kepala Desa Bedegung Vinauli, Kepala Desa Sugih Waras Lia Julistina Mpd, Kepala Desa Indra Mayu Ramiko, HRD Konsorsium Ivan, Humas PT PGE, Rian serta anggota Karang Taruna 3 desa
Adapun isi dari mediasi tersebut antara lain :
1. Merubah Berita acara yang telah disepakati sebelumnya pada tanggal 13 juli 2023 dan 3 agustus 2023 di room PGE dikarenakan adanya PT yang masuk tanpa Pemberitahuan.
2. Melibatkan adanya perekrutan tanaga kerja Perwakilan dari karang taruna dari masing masing desa untuk di PT SEPCO, wilayah 3 desa harus melibatkan karang taruna desa desa tersebut.
3. Setiap perusahaan yang baru masuk ke proyek Lumut balai humas PGE atau konsorsium harus mensosialisasikan atau mengenalkan diawal, kepada ke tiga desa kepada perusahaan sebelum melaksanakan kegiatan di lumut balai.
4. Melibatkan karang taruna sebagai tenaga kerja yang diprioritaskan sesuai adanya rekomendasi dari kepala desa baik skill dan non skil (Satu Pintu)
5. Pembagian kuota pekerjaan harus sesuai jangan ada timbang pilih
6. PGE dan Konsorsium harus menindak tegas oknum pegawai yang menitipkan sanak saudara tanpa melalui seleksi skill. (Ab)