Lahat – Sumsel
medianusantaranews.com
Untuk diketahui Kabupaten Lahat baru saja menjadi tuan rumah pada kegiatan lomba dan pameran inovasi / kreativitas Pelajar SMK Se Sumatera Selatan, yang diselenggarakan di halaman Gedung Olahraga Raga (GOR) dari Rabu (26/07/2023) hingga Jum’at (28/07/2023).
Acara ini di hadiri oleh Gubernur Sumsel Herman Deru yang diwakili oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Sutoko.
Dibalik besarnya gema acara tersebut lantaran mengikut sertakan pelajar SMK Se Sumatera Selatan. Namun dinilai Kabupaten Lahat terutama panitia pelaksana terkesan kurang siap dalam melaksanakan acara tersebut Bahkan boleh dikatakan pelaksanaannya sangatlah ambaradul sekali.
Terbukti pada pelaksanaan acara pembukaan banyak dikeluhkan tamu atau pengunjung yang menghadiri acara tersebut.
Pengunjung mengkritisi panitia pelaksana kegiatan tersebut yang menunjukan kurang profesional, yang mana dalam pemilihan peralatan dan sarana pendukung yang digunakan pada acara itu dinilai kurang tepat
Memang, dari pantauan langsung media ini dilokasi, apa yang disorot pengunjung kegiatan itu ada benarnya.
Nampak sejumlah fasilitas dan peralatan pendukung yang digunakan panitia pelaksana terlihat kurang memadai, seperti tenda tamu yang terdapat tiang tengahnya, sehingga menghalangi pandangan pengunjung ke atas panggung. Juga ketinggian tenda yang tidak seimbang dengan ketinggian panggung, hal seperti ini jelas membuat para pengunjung tidak bisa menikmati penampilan yang digelar pada pembukaan acara tersebut.
Keadaan seperti itu, menurut salah seorang pengunjung sempat diwawancai media ini, mengatakan bahwa kegiatan itu hanya akan mencoreng nama Kabupaten Lahat yang dipercaya sebagai tuan rumah pada acara tersebut.
” Ai dak puas nian gara gara ada tiang ini, kami mau mengambil foto dari sini tidak bisa karena terhalang tiang tenda, mau kedepan baru bisa mengambil foto, tapi dak enak dengan tamu dari Palembang yang duduk didepan, ”
ujar pengunjung yang tidak diketahui namanya itu.
Dirinya sendiri sangat menyayangkan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut padahal kegiatan ini merupakan kegiatan tingkat provinsi yang jelas dihadiri oleh tamu – tamu dari daerah lain di Provinsi Sumsel. Ini menunjukan kurang siapnya panitia pelaksana untuk mengantisipasi terjadinya keluhan – keluhan pengunjung.
Bahkan dirinya juga menyinggung anggaran dana pada kegiatan ini disinyalir cukup besar, namun menampakan sangat ambaradul sekali.
Mirisnya lagi, bahkan para siswi SMKN 2 Lahat yang ditugaskan sebagai pemandu sorak terpaksa panas panasan dibawah terik matahari selama beberapa jam dikarenakan kurangnya penempatan tenda yang bisa melindungi peserta pemandu sorak dari sengatan sinar matahari. Untung saja tidak terjadi apa – apa terhadap anak anak SMK yang tampil itu karena kepanasan dari awal tampil sampai berakhir.
Bukan cuma itu, bahkan sebagian tamu ,- tamu VIP yang sedang menikmati acara ini juga ikut panas ,- panasan terkena sinar matahari.
Sementara itu, media ini mencoba mengkonfirmasi pihak panitia pelaksana sebagai pihak yang bertanggung jawab pada acara ini.
Dari pihak panitia pelaksana yang berhasil ditemui, mengatakan bahwa kegiatan ini, untuk fasilitas sudah diserahkan sepenuhnya kepada EO (Event Organizer) yang sudah dikontrak.
” Fasilitas – fasilitas ini kami serahkan ke pihak EO ( event organizer) dikarenakan kami tidak menguasai ilmu dibidang itu (eo).” Ujar salah satu panitia yang kami temui.
Dari jawaban panitia pelaksana itu, artinya, pihak EO (event organizer) yang dipergunakan panitia pelaksana pada acara ini dinilai kurang menguasai situasi dan kurang profesional, sementara pihak panitia pelaksana sendiri menerima saja sepenuhnya, tanpa memberikan masukan – masukan agar pelaksanaan acara ini benar – benar sukses tanpa keluhan (Ab/Tim)