Bandar lampung, medianusantaranew.com
Sebanyak 53 warga dari beberapa provinsi di Indonesia mengikuti operasi Bibir Sumbing dan Celah Langit-langit secara gratis, di RSUD A. Dadi Tjokrodipo, Sabtu (17/6/2023).
Operasi Bibir Sumbing dan Celah Langit-langit gratis digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, dalam pelaksanaan bakti sosial (baksos) rangka HUT ke-341 Kota Bandar Lampung.
Direktur Umum RSUD A Dadi Tjokrodipo, dr. Ferry Mulyadi mengatakan sudah ada 34 pasien yang diperiksa dan segera dilakukan operasi.
“Sore kemarin sampai malam di-screening diperiksa ada 34 pasien yang layak operasi hari ini,” terangnya.
Sementara itu, setelah meninjau pasien Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, bakti sosial berupa operasi bibir sumbing dan langit-langit dilakukan dalam rangka membantu masyarakat yang tidak mampu agar bisa tersenyum.
“Kita ingin membantu orang-orang yang tidak mampu, mudah-mudahan yang dioperasi bisa tersenyum kembali,” kata Bunda Eva sapaan akrabnya.
Menurutnya, pasien yang melakukan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit tidak hanya warga Bandar Lampung saja, namun dari luar Kota Bandar Lampung juga mengikutinya.
“Ada yang dari Oku Timur Sumsel, bahkan sampai Tangerang. Jadi operasi ini terbuka untuk masyarakat umum,” tutur dia.
Sementara itu, Suwanto (51), warga Kota Gajah, Lampung Timur, Ia mendatangi RSD A. Dadi Tjokrodipo untuk mengoperasi cucu laki-lakinya bernama Alfareza yang berusia tiga bulan.
“Saya dapat kabar operasi bibir sumbing ini dari pengemudi ojek online (ojol) tetangga saya. Dia bilang ada operasi bibir sumbing yang gratis di rumah sakit daerah di Bandarlampung,” ungkapnya.
Lebih lanjutnya, Suwanto mengaku program Pemkot Bandarlampung dan RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo ini sangat membantu karena tidak dipungut biaya dan dia berterima kasih kepada para dokter yang sudah merawat cucunya.
“Saya tidak kebayang berapa dana yang akan keluar kalo pake umum. Makanya saya terima kasih sama walikota juga dokter-dokter yang ngoprasi cucu saya,” ucap Suwanto.
Ia menambahkan, “Yang dari kabupaten lain bukan saya saja. Setahu saya ada 30 orang yang beroperasi. Beberapa di antaranya berasal dari Way Kanan dan Sumatera Selatan,” tutupnya.