Banyuasin Bakal Heboh, BLT-DD 2023 Diduga Dijadikan “Banca’an”

# viral Gegara Cuitan Istri Ketua RT di Medsos#

Banyuasin,medianusantaranews.com- Gegara cuitan seorang istri salah satu Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Rantau Bayur (Raba) Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel jadi viral di media sosial (Medsos) Facebook terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahun anggaran 2023.

Cuitan dimedsosnya, diakun Facebook pemilik atas nama Fathir Akbar tersebut merupakan akun Facebook itu seorang salah satu istri Ketua RT di Kabupaten Banyuasin yang pada intinya memprotes terkait penyaluran dana BLT, lantaran ibunya tak mendapat bantuan lagi dari dana tersebut.

Maksud dari isi cuitanya di medsos itu, karena ibunya tidak dapat lagi bantuan dana BLT-DD, beliau menduga akibat banyaknya tangan yang ikut campur dalam proses penentuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang layak terima, bahkan Dia menduga sebagain dana BLT-DD yang jadi Banca’an oleh oknum.

“Ibuku sekarang kok tidak pernah dapat, dapat BLT cuma 3 kali, terus di cabut, itu dimakan siapa,” tulisanya diakun Facebook Fathir Akbar pada kolom komentar.

Percakapan via telepon Kades Kemang Kecamatan Rantau Bayur, Sagimin untuk menyikapi cuitan itu seperti dirilis oleh berbagai media sosial tanggal 31 Mei 2023 itu, sangatlah disayangkan dengan beredar info terkait pembagian dana BLT-DD yang atas cuitan istri salah satu istri Ketua RT.

Lanjut Kades, semestinya sebagai ibu RT bisa lebih bijak dalam menyikapi apa yang menjadi aduan masyarakatnya itu. “Harusnya ada apa-apa itu tanyanya langsung ke Aparat Desa setempat atau dengan Kades bukan ke FB,” terang Kades saat berbincang dengan wartawan beberapa saat yang lalu.

Sagimin, sebagai Kepala Desa Kemang menghimbau kepada warga desanya agar mempergunakan sosmed termasuk Facebook yang bijaksana. “Gunakanlah sosmed itu untuk hal kebaikan, jangan sembarangan dan asal bicara jika belum tau kebenarannya, bahkan hal itu bisa menimbulkan fitnah,” turur Sagimin sekaligus mengingatkan warganya bisa memberikan informasi pada masyarakat yang baik-baik melalui media sosialnya.

Masih kata Sagimin, kalau yang ada di Desa Kemang menurutnya bahwa ada ibu janda yang dulu dapat dana itu, tapi dari hasil survei janda tersebut sudah tak termasuk warga miskin ekstrim, maka sekarang untuk dana BLT-DD tidak dapat lagi, karena telah dianggap tidak layak lagi mendapat dana BLT-DD itu lagi, sebab ada warga yang miskin lebih ekstrim, maka dana BLT-DD dari nama ibu itu didapat kesepakatan dari hasil Rapat Desa digantikan kepada warga miskin ekstrim lain, tutup Kades.(MNN/Waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *