Banyuasin,medianusantaranews.com- Menghadapi cuaca ekstrim saat warga dalam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan kini ngaku masih Ketar-Ketir, Pasalnya, jika datang panas takut terjadi adanya kebakaran, sedang jika datang hujan yang disertai angin kencang akan terjadi banjir bandang.
Hal itu diungkapkan keluarga besar dari Mbah Biah (67) saat berbincang dengan wartawan dikediamannya beberapa saat yang lalu pasca rumahnya terendam air hujan hingga setinggi pinggang orang tua dan peristiwa itu membuatnya trauma, walaupun genangan air hujan tersebut hanya menggenangi rumah miliknya.
Kang Kepis (47) menjelaskan yang bikin kami trauma dengan cuaca ekstrim itu terutama jika datang hujan deras yang disertai angin kencang dan suara petir bersaut-sautan seperti yang terjadi saat malam Lebaran Idhul Fitri 1444 Hijriyah yang lalu hingga saat ini masih membuat rasanya trauma berat, karena kediaman ibu kandungnya terendam air hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Yang membuat trauma berat keluarga, lanjutnya itu, seumur-umur dirinya dari lahir hingga punya cucu kejadian banjir baru kali pertama tahun 2023 ini tepat di malam hari raya lagi dengan luapan air seperti menjadi lautan saja.
Masih menurutnya, dalam peristiwa itu semua keluarga kami sampai tidak bisa menunaikan ibadah Sholat Idhul Fitri, karena semua kelengkapan yang ada di dalam rumah ikut terendam bahkan perangkat Sholat pun ketika itu tak bisa dipakai karena basah.
Dari penjelasan putra sulung Mbah Biah, yang jadi penyebab genangan air hujan itu selain efek adanya intensitas hujan cukup deras, sehingga aliran anak sungai Betung tak mampu menampung debit air dan terparahnya lagi dampak adanya pendangkalan dan penyempitan saluran air satu-satunya yang berada di wilayah areal PTPN VII, ungkapnya.
Ketua RT 17 Kelurahan Betung saat itu “Amad” kepada awak media mengatakan sejak dirinya dipercaya warganya jadi RT yang jadi target tugasnya mengusulkan kepada pimpinanya dan kepada anggota DPRD Banyuasin dari Dapil Betung minta agar dilakukan cuci saluran air yang ada dilingkunganya.
Amad menambahkan sepertinya usalan itu belum mendapat respon yang serius, tetapi terjadi hujan dan banyak rumah warga yang digenangi air hingga pinggul orang dewasa serta merusak perabotan rumah, sepekan lalu ada tinjauan dari atasannya dan kabarnya akan segera dilakukan pengerukan dan pelebaran aliran anak sungai yang mengalami pendangkalan dan penyempitan, namun kapan realisasinya juga ada kepastian.
Untuk itu Amad berharap bagi warga yang terdampak supaya bersabar dan minta-minta sebelum aktivitas cuci paret itu dilaksanakan jangan sampai ada lagi hujan ekstrim, selain itu Dia juga minta kepada warga juga berwaspada dengan datangnya cuaca kemarau ekstrim, bab rawan kebakaran.
“Ketika terjadi banjir bandang dimalam hari raya ketika itu tidak ada korban jiwa, tapi adanya peristiwa itu membuat warga jadi trauma, apalagi yang menjadi korban kebanjiran sudah nenek-nenek semua”, tutupnya.
Sayangnya hingga beritanya ditayangkan dampak dari musibah banjir yang buat warga tersebut trauma, dari Pemerintah Kelurahan Betung belum ada yang beri komentar upaya penanggulangannya.(waluyo)