Banyuasin,medianusantaranews com- Untuk kelancaran transpotasi bagi warga dalam Kecamatan Tungkal Ilir Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan secara gotong royong melakukan perbaikan ruas jalan kabupaten di Dusun 6 Desa Bentayan sepanjang lebih kurang 2,5 km, karena dalam kondisi rusak berlumpur, hingga membuat aktivitas perekonomian warga terhabat.
Koordinator portal perbaikan jalan Abah Hadi Solekan pada media ini dikatakan setelah kami berkordinasi dengan semua pihak dan arahan dari Uspika Tungkal Ilir untuk melakukan perbaikan jalan itu dalam sepekan ini bekerjasama dengan Pt. Cahaya Sawit Sejahtera (CSS).
Pihak perusahaan sediakan Eksapator dengan membuat siring guna percepatan air jika datang hujan dan ketika air laut pasang, juga memadatkan badan jalan dari material yang telah kami siapkan, sedangkan untuk pendanaanya didapat dari para donatur juga iyuran rutin dari pengendara baik R4 maupun R6 sesuai hasil musyawarah yang sudah telah disepakati semua pihak, terangnya.
Mantan wakil rakyat Banyuasin ini juga mengaku ngenes melihat kondisi jalan yang masih menjadi beban mental kami, maka dengan royongan itu membuat di ruas jalan bisa dilalui dan kepada warga harap memaklumi jika dalam perawatan jalan tidak sesempurna seperti dijalan yang sudah di corbeton oleh Pemerintah itu, namun setidaknya dengan royongan ini transpotasi tidak terhambat.
Bapak yang biasa di sapa Abah Geger ini berharap bagi semua pihak khususnya untuk kendaraan anggkutan produksi hasil pertanian, jika melintas supaya disesuaikan dengan kondisi jalan ketika datang hujan jangan melebihi muatanya agar ditaati sesuai kesepakatan.
Untuk dana dari donatur dan hasil dari iyuran yang dikelola portal digunakan pengadaan material baik tanah merah juga pembelian batu koral, pengemdara R2 dan sebagainya pun diminta iklasnya membantu pendanaan perbaikan jalan itu, harapnya sekaligus menutup obrolan dengan wartawan media ini.
Terpisah, via whatsApp Triwaluyo asal Kecamatan Kota Jambi Timur kepada awak media ini mengatakan mengaku heran jalan kabupaten di Kabupaten Banyuasin sampai rusaknya separah itu.
Ngenesnya kata mantan alumni SMAN 1 Banyuasin 3 tahun 1995-1996 tersebut menyikapi keberadaan jalan eks milik perusahaan pertambangan minyak tidak mendapat prioritas perbaikan secara serius, padahal sekarang warga yang ada dalam kecamatan tersebut usaha tani perkebunanya sudah sangat mendukung pendapatan daerahnya, tetapi perawatan jalanya tidak dengan serius.
Warga yang pernah tinggal di wilayah Karang Agung Tengah itu juga mengaku kenal dimasa sekolahnya dulu dengan bupatinya Banyuasin sekarang ini heran jalan warisan perusahaan tersebut tidak dilakukan perbaikan dengan baik.
“Kasihan bagi masyarakat masih susah mengakses produk hasil pertanianya. Untungnya masih ada sebagian warga yang peduli untuk melakukan perbaikan sekalipun dengan secara berswadaya”, tutupnya.
Disayangkan hingga beritanya ini telah disiarkan dari Dinas PUPR Pemkab Banyuasin belum ada yang memberikan penjelasan terkait kerusakan jalan di wilayah Kecamatan Tungkal Ilir tersebut, karena Nomor Kontak yang ada saat diminta konfirmasinya sudah tidak ada yang aktif lagi.(MNN)
Penulis : waluyo