Muara Enim
medianusantaranews.com
Inna lillahi wainna ilaihi roji’un,telah berpulang ke rahmatullah mantan Kepala Puskesmas Suka Rami Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim, Lukman Hakim Skm di Rumah Sakit Rabain Muara Enim, Senin (19/09/2022).
Sebelumnya mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Sungai Rotan ini merupakan tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Enim, setelah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2020.
Almarhum menjadi tahanan kejaksaan Negeri Muara Enim, dititipkan di Lapas Kelas IIB Muara Enim, sejak Rabu (10/08/2022) lalu setelah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menunggu proses persidangan perkara yang menjeratnya
Dari pantauan, meninggalnya tahanan Kejaksaan Negeri Muara Enim ini memang sepih pemberitaan, media ini pun mendapat kabar setelah sehari almarhum dinyatakan meninggal.
Dari informasi yang didapat, almarhum setelah lebih sebulan sebagai tahanan titipan Kejari Muara Enim di Lapas Kelas II B Muara Enim menderita sakit. Dan almarhum pun sempat diberikan pengobatan dan dirawat beberapa hari di Rumah Sakit HM Rabain Muara Enim. Namun tidak membuahkan kesembuhan.
Akhirnya almarhum menghembuskan napasnya yang terakhir di rumah sakit HM Rabain Muara Enim pada Senin (19/09/2022).
Kabar meninggalnya tersangka dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Suka Rami Kecamatan Sungai Rotan ini mengundang banyak pertanyaan publik di Kabupaten Muara Enim. Diantaranya dari Asep dan M Ary Asnawi.
Dikatakan Asep, bahwa almarhum merupakan seorang pejabat publik karena disaat ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Muara Enim, almarhum merupakan Kepala Puskesmas Suka Rami Kecamatan Sungai Rotan. Namun meninggalnya tersangka tersebut terkesan ditutup tutupi terbukti tidak ada releas berita dan sepih pemberitaan.
” Almarhum itu merupakan pejabat publik karena Kepala Puskesmas walaupun tengah menghadapi masalah hukum sebagai tersangka atas dugaan korupsi dana BOK tahun 2020. Namun meninggalnya terkesan ditutupi, tidak ada release berita dan sepih pemberitaan,” ujar Asep didampingi rekannya M Ary Asnawi, selasa (20/09/2022).
Lanjut Asep lagi, apalagi ada foto beredar, almarhum disaat dihantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya nampak menggunakan kotak atau peti, padahal saat ini bukan lagi dalam situasi covid – 19. Biasanya masyarakat menggunakan keranda bukan kotak, apalagi almarhum itu pejabat, ada apa dengan jasad almarhum.
” Ada apa dengan jasad almarhum, kenapa ketika dikuburkan nampak menggunakan kotak atau peti,” Asep mempertanyakan.
Sementara itu terkait meninggalnya mantan Kepala Puskesmas Suka Rami Kecamatan Sungai Rotan tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Eni Zatilah saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan telpon, Selasa (20/09/2022).
Dirinya sendiri saat dihubungi sedang berada di rumah duka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Eni Zatilah mengatakan bahwa penyebab meninggalnya almarhum yang mantan Kepala Puskesmas Suka Rami Kecamatan Sungai Rotan karena sakit setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Namun ketika dipertanyakan, kenapa jasad almarhum ketika dihantarkan ke tempat peristirahatan terakhir menggunakan kotak atau peti. Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI ini membantahnya.
” Itu isu dari mana lagi pak, orang kami yang mengantar jenazahnya,” ucap Eni Zatilah.
” Layak seperti biasanya di rawat di rumah sakit Rabain, kami yang mengurus, kami yang mendampingi pengobatannya di rumah sakit,” imbuhnya.
Dijelaskannya bahwa almarhum sebelum meninggal dunia menderita penyakit autoimun sehingga dirawat di rumah sakit Rabain Muara Enim selama beberapa hari (Ab)