MASALAH TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN TAMBANG PT BUKIT ASAM, WARGA LINGGA BERUNJUK RASA

Muara Enim
medianusantaranews.com

Ratusan warga Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul Kabuoaten Muara Enim melakukan unjuk rasa  perekrutan tenaga kerja kontraktor yang beroperasi di area Banko Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Selasa (06/09/2022).

Dalam orasinya pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi masyarakat tentang rekrutmen tenaga kerja di beberapa perusahaan yang beroperasi di Banko Barat termasuk PT Bukit Asam Tbk

Amat Nangwi selaku koordinator aksi menjelaskan beberapa tuntutan diantaranya surat perjanjian yang sudah ditandatangan perusahaan tahun 1999, tahun 2011 dan tahun 2015, agar diperbaharui serta direalisasikan.

” Untuk tenaga kerja 50% tenaga lokal Desa Lingga, perusahaan wajib memberikan pelatihan kepada masyarakat Lingga, termasuk dana CSR perusahaan dialokasikan 25% untuk masyarakat Desa Lingga,” ujar dia.

Pada unjuk rasa ini, pihak PT Bukit Asam Tbk menurunkan puluhan scurity untuk pengamanan alat vital perusahaan tambang Banko Barat Kecamatan Lawang Kidul.

Sementara itu, Camat Lawang Kidul Andrille Martin juga turun ditengah tengah pengunjuk rasa untuk memberi kesejukan suasana. Dia menyarankan agar para peserta aksi damai tidak anarkis, bersabar dan jangan terpancing emosi..

Camat Lawang Kidul, berupaya menawarkan mediasi kepada pengunjuk rasa dengan  PT Bukit Asam Tbk dengan mengundang  perwakilan pengunjuk rasa sebanyak 10 atau 20 orang untul bernegosiasi agar mendapatkan jalan keluar yang terbaik.

Pada unjuk rasa ini dihadiri Kapolres Muara Enim AKBP. Aris Rusdyanto SIK Msi  dan Wakapolres Kompol Indarwati, Kapolsek Lawang Kidul IPTU. Yogie S. Hasyim beserta anggotanya, Camat Lawang Kidul dsn staf, Danramil 404-05 Tanjung Enim dan anggota, BPD

Sementara itu, GM Unit Penambangan Tanjung Enim (UPTE)  PT Bukit Asam Vempri Sagara memgatakan bahwa tenaga kerja Desa Lingga sudah banyak yang diterima di perusahaan, satu pintu melalui Camat dan Kepala Desa,

“Terkait rekrutmen tenaga kerja baik di PT BA maupun subkontraktor sudah banyak yang diterima, tapi tidak mungkin untuk diterima semua, karena kerjanya ditambang harus punya skill, resikonya terlalu tinggi,” ujar Vempri.

Namun demikian kata Vempri tetap akan diupayakan mediasi dengan perwakilan aksi dengan pihak perusahaan.

Unjuk rasa ini berlangsung tertib, lancar dan aman.  Aksi unjuk rasa di Banko Barat dilanjutkan dengan mediasi dengan menghadirkan petinggi PT BA dan Kapolres Muara Enim serta Camat Lawang Kidul dan Kapolsek Lawang Kidul, Danramil 404-05 langsung di balai Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul (Ab)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *