Muara Enim
medianusantaranews.com
Meninggalnya Rohma Yanti (31Tth) warga Desa Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) yang bekerja sebagai Pemandu Lagu (PL) di sebuah tempat hiburan malam King Karaoke Muara Enim pada 23 Agustus 2022 lalu masih menyisakan misteri.
Para sahabat korban mengakui bahwa meninggalnya berawal karena korban over dosis (OD) minuman keras.
Sebagaimana dikutip dari infopol.co.id, bahwa Rohma Yanti (31Tth) meninggal dunia di kontrakan Perumahan Green City (perumahan H. Salimun) Desa Muara Lawai Kecamatan Muara Enim, korban yang bekerja tempat hiburan King Karaoke diduga karena OD (Oper Dosis) akibat miras ( minuman keras) saat sedang dicas oleh tamu di Rom 3 King Karaoke .
Hal itu sebagaimana keterangan SL selaku rekan kerja korban yang mengatakan bahwa dirinya bersama rekan lainnya termasuk korban pada malam kejadian memang ada menemani tamu di room 3 (tiga). Bahkan sebelum bekerja pada sore harinya semuanya sempat memakan buah durian di kontrakan.
” Kami makan durian bersama, malamnya kita bekerja dan menemani tamu seperti biasa, termasuk minum miras jenis Soju dan Am, ( anggur merah)” ujar SL
” Pada saat dirinya bersama korban menemani tamu di room tiga (3) ditawari oleh tamu, jika satu orang sanggup menghabiskan satu botol miras akan dikasih uang sebasar Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah). karena mendengar akan dapat hadiah, akhirnya korban banyak meneguk miras yang membuat si korban tidak sadarkan diri ( mabuk berat),” jelasnya.
Dari pengakuan SL, karena korban terlalu banyak minum miras akhirnya mabuk dan di istirahatkan di ruangan khusus LC.l, sementara dirinya masih tetap bekerja menemani tamu
“Korban banyak minum, sehingga mabok berat, sehingga korban istirahatkan di ruangan khusus LC ” ungkap SL
Ditambahkan oleh inisial MR yang juga rekan kerja korban, memang beberapa hari sebelumnya korban sedang sakit dan sempat tidak masuk kerja. Tapi semalam (22-8-2022,red) korban masuk bekerja lantaran tubuhnya sudah mulai fit kembali.
MR menjelaskan bahwa dirinya bekerja di King Karoke adalah milik Yusran salah satu anggota Dewan DPRD kabupaten Muara Enim.
“Kami semua bekerja di king karaoke milik pak Yusran,” jelasnya.
Mengenai adanya anggapan publik bahwa korban sudah meninggal saat masih berada di King Karaoke. Hal itu dibantah oleh Manager King Karaoke Muhammad Holdun
Manager King Karaoke Muhammad Holdun mengakui kalau korban masih belum sadarkan diri hingga pukul 03.00 dini hari. Namun ketika dia mengantar korban pulang ke kontrakan, korban masih bernapas.
” Pada pukul 03:00 dini hari, saya mengantar korban ke kontrakan dan pada saat itu korban masih bernafas walaupun sedang mabuk dan saya langsung pulang,” Ucap Holdun dilansir dari infopol.co.id.
BERMULA DARI KARAOKE TAK BERIZIN HINGGA MENINGGALNYA ROHMA
Syerin Apriandi Aktivis Muara Enim lantang bersuara jika pihak King Karaoke tidak arogan dengan cara memaksakan beroperasi walaupun tidak memiliki izin kemungkinan besar peristiwa tewasnya LC King Karooke itu tidak akan terjadi,
” Karena arogansi akhirnya berakibat fatal, manajemen King Karoke merasa hebat, ownernya kan anggota DPR ” ujarnya kepada media ini, Rabu (31/08/2022)
Maka akibatnya sikap arogansi pihak King Karaoke itupun harus di bayar mahal. Polisi harus mengungkap seterang terangnya peristiwa tersebut agar masyarakat tak berasumsi liar, ” ungkap seterang terangnya kasus tersebut, jika terbukti minta diproses hukum siapapun yang terlibat, jangan pandang bulu” tegasnya.
Terkait pemilik King Karoke yang merupakan oknum Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, apakah melakukan pelanggaran kode etik DPRD atau telah melakukan tindakan yang telah menodai nama DPRD Muara Enim dan juga Partainya. Menurut Syerin itu ranahnya Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dan juga Majelis Kehormatan Partai (MKP) Partai Golkar
” Karena sudah diketahui bahwa pristiwa meninggalnya pekerja King Karaoke telah membuat kegaduhan, ramai di sosial media, bermula dari pelanggaran izin, karena merasa jumawa sebagai anggota dewan, aturan di tabrak, akhirnya terjadi peristiwa tersebut, silakan MKD dan Partainya menyikapi ” kata Syerin. (Ab)