Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
medianusantaranews.com
Dalam waktu beberapa bulan terakhir sudah terjadi berapa kali jalur pipa minyak mentah milik BUMN PT Pertamina daerah operasional Field Adera Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan mengalami kebocoran.
Kali ini terjadi kebocoran di areal jalur pipa minyak mentah yang berlokasi di desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), diketahui pada Minggu (05/06/2022).
Pantauan langsung media ini ke lokasi, akibat kebocoran itu sudah mengakibatkan tanam tumbuh dan aliran sungai Paye Kapuk desa Pengabuan Kecamatan Abab tercemar akibat semburan minyak mentah.
Kejadian kebocoran jalur minyak mentah milik Pertamina EP Field Adera yang berulang ulang dalam waktu berdekatan, menurut Ketua GNPK RI Provinsi Sumatera Selatan, Aprizal Muslim ketika dimintai tanggapannya, itu disinyalir ada kelalaian pihak oknum Pertamina EP Field Adera
” Kejadian kebocoran yang berulang – ulang dalam waktu berdekatan, itu ada indikasi kelalaian oknum pihak PT Pertamina EP Field Adera ” Ujar Aprizal, Jum’at (10/06/2022).
” Belum begitu lama, terjadi kebocoran juga, mengakibatkan Sungai di Desa Purun Kecamatan Penukal Kabupaten PALI tercemar minyak mentah. Ini terjadi lagi kebocoran jalur pipa minyak mentah, cemari sungai Paye Kapuk desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten PALI ” Terang Aprizal.
Lanjut Aprizal, Keseringan bocor jalur minyak mentah bukan cuma sudah mencemari dan merusak lingkungan. Tapi juga sudah menyebabkan kerugian negara. Karena minyak bumi itu buka barang mudah didapat, sangat besar keuangan negara dikeluarkan untuk biaya operasional mendapatkan minyak bumi. Namun setelah didapat dibuang buang saja, terjadi kebocoran dimana mana. Padahal tidak ada hambatan bagi negara untuk mengganti material pipa yang sudah tidak layak pakai atau pihak perusahaan sudah memperkerjakan scurity lapangan untuk menjaga jalur pipa minyak kalau kalau ada sabotase atau gangguan. Mirisnya kejadian kebocoran itu masih saja terjadi. Artinya ada dugaan kelalaian oknum oknum perusahaan yang bekerja di tempat operasi setempat.
” Pertamina itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), juga milik rakyat, setiap pegawai ada bagiannya, bidangnya, mereka bekerja digaji pakai uang rakyat, Tugas mencari minyak bumi tapi setelah didapat terkesan dibuang buang dengan bermacam alasan bahkan sudah mengakibatkan pencemaran lingkungan ” Tutur Aprizal.
” Permasalahannya bukan penanggulangan kebocoran oleh pihak Pertamina setempat setelah kejadian, melainkan akibat kebocoran itu sudah sangat merugikan negara, masyarakat dan juga lingkungan setempat ” Tambahnya.
” Jadi kami mendesak PT Pertamina, SKK Migas, Lingkungan Hidup bahkan kementerian BUMN dan pihak terkait lainnya untuk mengevaluasi kinerja pegawai PT Pertamina EP Field Adera. Karena ada indikasi kuat seringnya terjadi kebocoran karena ada kelalaian. Wajar Pertamina mengalami kerugian ratusan triliun ” Pungkasnya
Sementara itu, pihak KKKS Pertamina EP (PEP) Adera Field ketika dikonfirmasi terkait kejadian ini, mengatakan sigap perbaiki pipa penyalur migas yang mengalami kerusakan di dua lokasi, yaitu antara Stasiun Pengumpul (SP) Abab 2 dengan Pusat Pengumpul Produksi (PPP) Pengabuan dan antara SP Dewa dengan PPP Pengabuan, tepatnya di Desa Pengabuan, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, Ujar Staf Humas Pertamina EP Field Adera, Rista, pada Minggu (05/06/2022).
Dikatakannya, KKKS di bawah Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera ini mendapat laporan terjadinya kerusakan pada pukul 07:00 WIB dan segera menerjunkan tim penanganan ke lokasi.
” Sesuai dengan prosedur penanganan dan pengamanan, tim PEP Adera Field memperbaiki titik yang rusak pada pipa, memasang _oil boom_ , dan membersihkan aliran fluida secara bertahap, dimulai dari titik terdekat. Selain itu, tim PEP Adera Field menginvestigasi penyebab kerusakan pipa dan memeriksa sepanjang jalur pipa untuk memastikan keandalan pipa penyalur migas. Hasil investigasi sementara mengarah pada upaya sabotase yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, terlihat dari bekas kerusakan yang ditinggalkan pada pipa tersebut ” Tulis releasnya sebagai hak jawab.
Rista juga mengatakan bahwa Head of ComRel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, menjelaskan bahwa Tim PEP Adera Field telah berkoordinasi, dengan pemerintah desa setempat. “Kami bersama pemerintah desa memastikan bahwa PEP Adera Field melakukan penanganan yang terbaik. Kami terus memonitor kondisi pipa dan memastikan tingkat keamanan sesuai dengan prosedur keselamatan yang berlaku. Kami mohon dukungan para pemangku kepentingan untuk menciptakan operasi produksi migas yang aman dan ramah lingkungan. Masyarakat juga kami harapkan untuk turut menjaga dan memelihara objek vital nasional,” Demikian Tuti. (AE)