Bogor,medianusantaranews.com- Rencana peresmian bangunan jembatan penghubung di Kampung Sukamaju RT 02 RW 09, Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Jawa Barat yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, tertunda.
Tertundanya, jembatan dengan panjang 11 m, lebar 4 m dan tinggi 3 m itu, yang dibangun melalui bantuan keuangan satu miliar satu desa (Samisade) senilai Rp 400.646.800 ini, dalam pelaksanaannya membawa dampak kepada warga sekitar.
Seperti dialami Anung warga kampung Sukamaju yang mengaku jika halaman rumah miliknya terkena gusuran proyek bangunan jembatan tersebut, Rabu (05/01/2022).
Menurutnya, pembangunan jembatan yang dibiayai oleh program Samisade berdampak pada depan halaman rumahnya.“Ini gimana pekerjaannya bisa sampai mengenai halaman rumah saya, kalau begini jelas saya ga nerima, apalagi tidak ada solusi yang ditawarkan kepada saya, baik dari pihak desa setempat maupun dari pelaksana proyek,” sebutnya.
Anung meminta, pihak Desa atau pelaksana proyek merapikan kembali kondisi halaman rumahnya itu.P“Saya cuma ingin halaman ini harus ada lagi, adapun soal masalah tanah saya tidak mengaku – ngaku, benar ini tanah PLN, semuanya juga mengakui, tapi kalau udah adanya bangunan artinya apa. Intinya
bukan minta ganti rugi, tapi yang awalnya rapih, minta rapih lagi siapa sih yang ingin dirugikan, ga ada orangnya,” tegasnya.
Ia menyatakan, sejauh ini tidak pernah menghalangi maupun mengganggu kegiatan pembangunan yang dilaksanakn pemerintah tersebut. Terlebih tujuannya untuk kepentingan umum dan peningkatan akses ekonomi warga.“Saya sadar, tapi tolong rapihkan kembali kondisi halaman ini, itu saja yang saya minta,” ujarnya.
Anung meminta, pihak desa setempat bisa membuatkan fasilitas jalan untuk akses dirinya setiap hari, sesuai musyawarah yang sudah dilakukan bersama RW, BPD dan kades dimana pada awal bulan Februari 2022 akan ada pembongkaran jembatan serta perapihan kembali.
Terpisah, Kepala Desa Karacak, H. Onas Hestiani menyatakan tidak jadi masalah jika memang yang diinginkan warga seperti itu, apalagi semua sudah dimusyawarahkan.
“Kami sadar dengan kebutuhan masyarakat tentang fasilitas umum, tapi kan belum bisa dikerjain, ini saja jalan lanjutannya lagi gotong royong,” ucapnya
Terkait jembatan belum bisa digunakan, lanjutnya, karena masih perlu waktu antara satu atau dua minggu lagi.
“Ya, belum saya ijinkan dulu, masih butuh waktu, namun untuk akses kendaraan motor telah saya buatkan jalan alternatif,” tandas Onah.
Sementara, Aktivis Ketua Umum Muda Milenial Kabupaten Bogor Muhamad Janwar menyampaikan, biar bagaimanapun kan walaupun fasilitas umum itu pembangunan jembatan sudah ada anggarannya, harus donk ketika menyapu rumah warga diperhatikan juga.
“Memang dari awal saya lihatnya, kalau tidak ditegur akan berleha leha dalam membangun, padahal sudah ada anggarannya, saya hanya mengingatkan dan mendorong saja agar pembangunan itu cepat selesai”. ujarnya
Pria yang biasa disapa Cawang itupun menambahkan, suatu resiko karena sudah dimasukkan, harusnya kan the time engineering designnya sudah dipersiapkan jauh jauh hari.
“Jadi tidak ada alasan apapun itu, Cawang pun mempertanyakan yang kerja tetap warga, tapi mulai swadaya baru kemarin”, tutupnya.(mnn/mjw/waluyo)