MOMENT NATARU, MEDIA KUNJUNGI EKS TERORIS DI KABUPATEN MUARA ENIM

Muara Enim
medianusantaranews.com

Moment hari natal dan menyambut tahun baru 2022, media melakukan kunjungan silahturahmi ke 2 orang eks teroris di desa Lubai Persada Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim, Sabtu, (25/12/2021).

Kunjungan ini disambut dengan penuh keakraban dan kekeluargaan oleh 2 eks teroris tersebut di sebuah Musholah yang lokasinya tidak jauh dari kediaman mereka.

Adapun 2 orang eks teroris dimaksud adalah Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi dan Solihin.

Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi merupakan eks teroris yang perna dideportasi di negara Turki, kemudian langsung diamankan oleh densus 88 di Bandara Ngurah Rai Bali ada pada 21 April 2017 pukul 21.40 Wita lalu.

Pada waktu itu, Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi diduga terlibat dalam jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi perna ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur Bogor Jawa Barat, kemudian dipindahkan tempat pembinaannya ke Lapas Nusakambangan dan Cilacap, pada Rabu (24/07/2019) lalu.

Saat ini Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi sudah bebas setelah menyelesaikan masa pembinaannya di Lapas Nusakambangan selama 3 tahun 6 bulan.

Sedangkan Solihin merupakan eks terorisme dari kelompok Jamaah Ansharut Daulay, yang perna mendirikan kamp pelatihan di Sumatera Selatan, yakni Kamp itu berdiri Jalan SP 1, Trans Barito, Desa Lubai Persada, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim. Solihin diaman Densus 88 pada Minggu (10/12/2017) lalu. Saat ini Solihin sudah bebas setelah mengakhiri masa pembinaannya di Lapas Nusakambangan.

Perkenalan antara Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi yang berasal dari pulau jawa dengan Solihin, ketika mereka berdua sama sama menjalani pembinaan di Lapas Nusakambangan. Saat ini dua orang eks teroris ini tinggal berdekatan di Desa Lubai Persada Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim.

Saat dibincangi media ini di Musholah Desa Lubai Persada, Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi didampingi Solihin, mengatakan bahwa keduanya saat sudah sangat sadar bahwa apa yang perna dilakukan itu adalah masalalu yang suram. Itu perbuatan yang salah dan sangat keliru.

Dua orang eks terorisme mengakui bahwa mereka sudah kembali sepenuhnya ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan ingin menjalani kehidupan secara wajar dan damai seperti warga Indonesia lainnya.

” Kami menyadari akan kesalahan masalalu kami, Kini kami sudah kembali ke tengah tengah masyarakat lainnya, ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kami ingin hidup wajar dan damai seperti warga Indonesia lain ” Tutur Napiter Budi Setiawan Ismail alias Abu Ghozi alias Ustadz Budi.

Ditambahkan Solihin, bahwa saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah dan steakholder lainnya. Diantaranya agar bisa diberikan lapangan pekerjaan seperti lahan untuk bisa berkebun dan jenis usaha usaha lainnya demi untuk melangsungkan hidup bersama keluarga mereka dengan aman dan damai. Termasuk ada rencana mereka untuk mendirikan yayasan pendidikan agar dimudahkan kepengurusannya.

Masjid / Musholah ini dibangun tahun 2017 lalu secara swadaya oleh Solihin dan kawan kawan. Kondisi Masjid ini saat belum selesai, mohon bantuannya dari semua fihak.

” Untuk semua itu kami sangat membutuhkan dukungan, bantuan dan pembinaan dari semua fihak ” Ucap Solihin.

Juga kata Solihin, mereka juga minta bantuan Pemerintah dan pihak perusahaan agar Masjid atau musholah yang dibangun pada tahun 2017 lalu bisa selesai, sehingga bisa nyaman digunakan untuk melakukan ibadah bersama warga yang lainnya.

Selain itu, lanjut Solihin, mengingat sarana jalan menuju ke pemukiman mereka saat ini masih jalan tanah, sangat kesulitan dilalui, apalagi ketika datang musim hujan penuh lumpur, tidak bisa dilalui oleh kenderaan. Mereka juga minta bantuan agar sarana jalan itu bisa diperbaiki, setidaknya dengan pengerasan oleh Pemerintah ataupun dari pihak perusahaan.

Terkait kunjungan silahturahmi ini, mereka sangat mengucapkan terima kasih. Dan mereka mengatakan bahwa mereka  terbuka untuk menerima kunjungan dari siapa dan pihak mana pun.

” Terima Kasih atas kunjungan ini, kami selalu terbuka untuk menerima kunjungan dari siapa dan pihak manapun ” Ucap Solihin.

Sementara itu, Aben dari jurnalis Kabupaten Muara Enim mengutarakan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan biasa. untuk bersilahturahmi dengan 2 orang eks teroris ini.

Dirinya juga berharap agar 2 eks teroris yang sudah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi ini mendapat perhatian dari semua pihak, agar mereka bisa menjalani hidup dengan layak bersama keluarga, khususnya dari Pemerintah dan Perusahaan. (Ab)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *