Desa Penyumbang PAD Terbesar Tidak Dapat Perhatian Pemkab Muba

 

Musi Banyuasin, medianusantaranews.com- Masyarakat petani sawit baik yang tergabung dalam bentuk plasma maupun kebun pribadi dari tiga Desa dalam Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan mengeluh, Pasalnya, jalan poros satu-satunya dari Desa yang penyumbang pendapatan Asli Daerah (PAD) di Pemkab Muba ini diakui kurang mendapat perhatian serius.

Jika datang hujang ruas jalan berlubang itu digenangi air, hingga buat pengguna jalan jadi melambat, masih untung saat melintas dijalan itu tidak ada kerusakan kendaraanya, yang jelas saat ini seperti melintas dijalan Tol Laut saja.

Jalan kabupaten sepanjang 13 kilometer dari jalan negara Simpang D1 hingga ke lokasi Ekstrans D2 Desa Sinar Harapan itu pernah ada perbaikan dikala Bupati Musi Banyuasin era H Alex Noerdin dan selepas itu sampai sekarang tidak pernah ada lagi, walau ada perbaikan dengan cara tambal sulam pun secara swadaya masyarakat, terang Iwan warga setempat saat berbincang dengan wartawan media ini (11/12/2021).

Iwan mengatakan, untuk di tiga Desa itu saja seminim-minimnya dari hasil panen kebun sawitnya dalam satu bulan 15 ton, dalam satu tahun 180 ton, jika 5 tahun kebun milik rakyat berproduksi 900 ton ditiga Desa itu. Artinya dari sektor pajak pun dari tiga Desa Ekstran Srimulyo, Bandar Jaya dan Sinar Harapan tentu penyumbang PAD yang cukup besar, tapi mengapa jalan dari Desa kami baik oleh Pemerintah dan DPRD Kabupaten Musi Banyuasin tidak mau memperbaikinya, tegas Iwan heran.

Usai sholat Jum’at (10/12) Kepala Desa Sinar Harapan, Jumali saat diminta komentarnya membenarkan kalau jalan utama sekaligus sebagai jalan produksi hasil pertanian warga sepanjang lebih kurang 7 kilometer hingga perbatasan Desa Srimulyo kondisinya rusak dan tidak nyaman dilintasi kendaraan apalagi untuk armada angkutan buah sawit.

Pihak Desa sudah melakukan perbaikan yang bekerjasama dengan koperasi, tapi tak bisa maksimal hasilnya dan itu jalan kabupaten, tentunya harus dibangun melalui dana APBD kabupaten dan kata Dia setiap ada musrenbangcam juga saat ada reses DPR selalu kami usulkan, tapi belum ada realisasinya sampai saat ini, jawab Jumali sembari berharap pada tahun anggaran 2022 supaya dilakukan perbaikan, sebelum kerusakanya lebih parah lagi.

Senada dikatakan Ketua BPD Desa Sinar Harapan, Harri terkait rusaknya jalan pendistribusi PAD terbesar ke-2 untuk di Kabupaten Musi Banyuasin itu memang saat ini kondisi jalan utamanya sangat tak nyaman dilalui kendaraan angkutan produksi buah sawit rakyat, selaku mitra kerja Pemdes pihaknya sudah banyak memberikan masukan supaya jangan bosan-bosan untuk membuat usulan.

Yang terpenting lagi bagi wakil rakyat khusus dari Dapil Bayung Lencir, Lalan dan Tungkal Jaya harus pro-aktif dan respon dengan apa-apa saja yang jadi keluhan masyarakat sekaligus sebagai Desa penyumbang suara mengantarkan duduk di kursi parlemen dan jangan lupa dengan janji yang disampaikan saat berkampanye dulu.

“Percuma kita punya Wakil Rakyat kalau ada permasalahan didesanya warga  masih harus melakukan berdemonstrasi ke Kantor Bupati, artinya mereka para wakil rakyat yang melakukan negosiasi dengan pemerintah dan perlu diketahui kini kondisi jalan kabupaten menuju desa kami dalam keadaan rusak”, kata mantan Kades sekira 12 tahun yang lalu sekaligus menutup perbincanganya.

Pemkab Musi Banyuasin melalui Kepala Dinas Kominfo Heriyadi Sinulingga selaku corong Bupati dan Dinas terkait via WhatsApp ketika dikonfirmasi hingga beritanya ditayangkan di media ini tidak ada jawabanya.(mnn/Biro-SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *