TERNYATA INI PENYEBAB BBM PERTALITE SERING KOSONG DI SPBU SIMPANG TAIS TALANG UBI PALI

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
medianusantaranews.com

Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite adalah bahan bakar minyak yang banyak dibeli masyarakat dari berbagai kalangan disetiap SPBU, terutama diwilayah provinsi Sumatera Selatan. Khusus untuk masyarakat kecil hanya bahan bakar pertalite yang harganya masih terjangkau selain bahan bakar jenis premium nyaris hilang keberadaannya di SPBU.

SPBU Simpang Tais Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI kedapatan melayani pembeli BBM Pertalite dengan menggunakan jeriken dengan jumlah banyak, Jum’at (05/11/2021) pukul 10.35 WB.

Namun akhir akhir ini bahan bakar jenis pertalite pun mulai langkah di SPBU, Kalaupun ada, hanya dalam hitungan jam bahan bakar jenis pertalite ini ludes di SPBU. Padahal bahan bakar jenis pertalite inilah yang antriannya selalu panjang di SPBU.

Mobil pembeli BBM pertalite jenis L300 dipenuhi jeriken sedang melakukan pengisian di SPBU Simpang Tais Talang Ubi Kabupaten PALI

Sedangkan untuk mengisi bahan bakar jenis pertamax, masyarakat kebanyakan menilai harganya cukup mahal. Sehingga ketika pertalite sedang kosong di SPBU, masyarakat kebanyakan putar balik, lebih memilih membeli  bahan bakar pertalite eceran yang dijual masyarakat dipinggir jalan.

Kelangkaan bahan bakar jenis pertalite juga dialami di SPBU 24.312.138 yang berlokasi di simpang Tais Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

Disinyalir penyebab langkahnya BBM Pertalite di SPBU Siimpang Tais ini Talang Ubi ini lantaran oknum di SPBU ini masih melayani pembelian pertalite di SPBU dengan menggunakan jeriken yang jumlahnya sangat tidak wajar lagi.

Praktek penjualan pertalite di SPBU Simpang Tais Talang Ubi Kabupaten PALI dengan menggunakan jeriken ini, secara kebetulan disaksikan langsung oleh media ini, Jum’at (05/11/2021) sekitar pukul 10.35 WIB.

Waktu itu situasi di SPBU Simpang Tais Talang Ubi terlihat lenggang karena memang jam jam masyarakat bekerja. Saya bermaksud mengisi BBM jenis pertalite disitu.

Sampai di pompa BBM pertalite, saya dikagetkan melihat praktek pengisian pertalite dengan menggunakan jeriken yang saya anggap sangat tidak wajar lagi.

Disitu ada mobil jenis mitsubisi tipe L300 dipenuhi jeriken sedang mengisi BBM pertalite. Nampak kenderaan itu dipenuhi jerigen, sementara ada dua orang diduga pemilik jerigen jeriken itu sedang melakukan pengisian sendiri di pompa pertalite.

Begitu santainya mereka, tidak ada keragu raguan atau merasa kwatir  kalau praktek ini diketahui warga lain atau aparat hukum yang kebetulan mau mengisi BBM di SPBU itu.

Melihat dari gelagat mereka, sepertinya praktek ini memang sudah biasa. Dan pemilik jeriken itupun memang sudah menjadi langganan di SPBU ini.

Kami sempat mengabadikan momen ini menggunakan video, walaupun cuma sesaat karena pengisian BBM Pertalite dikenderaan kami sudah selesai.

Kami menilai pengisian BBM menggunakan jeriken yang jumlahnya sudah tidak wajar adalah perbuatan oknum nakal di SPBU ini. Dan inilah salah satu menyebab BBM jenis pertalite sering langkah di SPBU  24.312.138 Simpang Tais Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan.

Padahal pengisian BBM jenis pertalite, Premium dan Solar menggunakan jeriken, apalagi dengan jumlah yang sudah tidak wajar lagi, sejak Februari 2020, itu dilarang. Hal ini sebagaimana Perpres 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Pembelian Pertalite menggunakan jeriken yang dilarang terkecuali ada rekomendasi untuk kebutuhan tertentu seperti pertanian, perikanan, usaha mikro atau kecil. Ini perna ditegaskan Senior Supervisor Communication & Relations MOR IV PT Pertamina (Persero) Arya Yusa Dwicandra.

Salah satu latar belakang diaturnya pembelian jeriken ini dikarenakan banyaknya keluhan konsumen kendaraan yang saat ini mayoritas mengisi BBM Pertalite terganggu dengan kegiatan pengisian jeriken tanpa rekomendasi yang kemungkinan untuk dijual kembali. Selain itu dikarenakan faktor keamanan dari bahan jeriken itu sendiri.

Juga pada dasarnya mengenai pembelian bensin menggunakan jeriken sudah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

Jeriken plastik tidak dibolehkan, sebab berkaitan dengan segitiga api, yaitu BBM, panas dan udara cukup. Jeriken plastik juga ada listrik statis yang ditakutkan bisa memicu api

BBM lain diperbolehkan namun dengan ketentuan khusus. Misalnya, Pertalite dan Pertamax boleh pakai jeriken tapi harus bermaterial logam. Adapun untuk Dexlite boleh pakai jeriken plastik asalkan dengan spesifikasi khusus.

Sedangkan Pembelian dengan jeriken sesuai Perpres itu pun sebenarnya ditujukan untuk petani, nelayan, UKM yang memang jaraknya jauh dari SPBU. Mereka juga harus menggunakan surat rekomendasi dari OPD terkait di Pemkab/Pemkot setempat.

Terkait praktek oknum di SPBU itu, Napeleon salah seorang warga Kabupaten PALI juga mengeluhkan mengenai seringnya kosong BBM jenis pertalite di SPBU Simpang Tais Talang Ubi Kabupaten PALI.

” Wajar saja Pertalite di SPBU Simpang Tais sering kosong, kalau dijual menggunakan jerigen begitu banyak, sampai menggunakan mobil ” Ujar Napeleon, Jum’at (05/11/2021).

” Kami masyarakat kecil butuh juga BBM untuk kami beraktivitas, saat ini hanya BBM pertalite yang bisa kami jangkau membeli di SPBU, kalau pertamax itu mungkin untuk warga golongan atas. Sementara untuk membeli pertalite eceran dipinggir jalan kami ragu, diduga itu tidak bagus mutunya karena dicampur  ” Tukasnya

SPBU Simpang Tais Talang Ubi Kabupaten PALI sedang melayani pembeli BBM Pertalite menggunakan jerigen yang diluar kewajaran

” Kami minta pihak PT Pertamina memberikan sanksi kepada oknum di SPBU Simpang Tais itu karena praktek itu jelas sudah meresahkan dan menyusahkan masyarakat banyak ” Harapnya (Tim MNN Group)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *