Terkendala Signal Program Kemendikbudnas RI Bisa Gagal

 

Banyuasin, medianusantaranews.com- Tidak semua program dari Kementrian Pusat dapat dilaksanakan dengan harapan, ini salah bukti program digitalisasi penyelenggaraan ujian ANBK yang kali pertama diselenggarakan pada tahun pembelajaran 2021 banyak yang memprediksi hasilnya tidak maksimal, karena banyak berbagai terkendala, ucap Martoni (57) salah seorang wali murid saat berbincang dengan awak media ini beberapa saat yang lalu.

 

Martoni membeberkan, masalah kewilayahan sangat Berpengaruh suksesnya program dari Kementrian Pendidikan RI, karena sekarang proses ijian sistem komputerisasi, sementara tidak semua sekolah mampu mengadakan pasilitas itu, ditambah kendala lain mengenai kondisi signalisasi pun tidak semua wilayah lancar.

 

Sedangkan kata Dia, untuk kewilayahan di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan ini saja 80 persen berada diperairan alias pasang surut, masalah signal yang Fital dibutuhkan dalam penyelenggaraan sistem digitalisasi yang menjadi kendala utama dan ditambah keterbatasan pihak sekolah dalam pengadaan komputer.

 

“Jangan sarana itu terpenuhi, sedangkan tenaga pendidiknya sendiri hingga saat ini satu sekolah yang status PNS hanya ada satu orang pun sebagai Kepala Sekolah merangkap sebagai pengajar, maka jika Sisdiknas untuk saat ini secara kewilayahan masih kendala dan mungkin bisa sukses diwilayah perkotaan wajar sukses, karena berbagai pasilitas dapat terpenuhi”, ungkapnya.

 

Masih menurutnya, seharusnya Kendilbudnas itu jika akan melakukan ujian sistem digital itu disurvei diwilayah seperti di Kabupaten yang wilayahnya belum secara keseluruhan wilayah terjangkau signal seperti di Banyuasin saat ini dan tidak mungkin peraturan pemerintah akan berbeda untuk masyarakat perkotaan dengan di pelosok wilayah dalam satu program.

 

Kendala semacam itu salah satu penyebab gagalnya dari program Pemerintah, karena tak dilakukan uji kemahiran dan jangan dianggap permasalahan kewilayahan tidak pengaruhi dari salah satu program yang sesungguhnya sangat baik, namun persoalan semacam ini jangan pula dianggap sepele, tutup mantan aktivis Kemanusiaan era 80 an.

 

Beberapa pendidik di Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin yang berbincang dengan wartawan media ini mengungkapkan diakuinya program Kemendikbudnas itu sangat baik dan ingin memajukan pendidikan sesuai perkembangan, tetapi tidak diseluruh wilayah di Tanah Air ini sudah terjangkau dengan signalisasinya dan ditambah kelengkapan sarana pendidikan itu berupa komputerisasi pun tidak semua sekolah memiliki sesuai dengan kebutuhan.

 

Andaikata Pemerintah telah mempasilitasi semuanya, mungkin apapun programnya bisa diwujudkan, tetapi jika hanya sekedar yang baik itu diprogramnya saja, tanpa diberikan kelengkapan yang ada didalam program itu, tentu masih jauh panggang dari api istilahnya, jelas guru honorer sejak 18 tahun yang lalu sekaligus menutup perbincanganya dan minta nama-namanya tidak dicantumkan dalam pemberitaan, (mnn/Biro-SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *