Terkait Pungutan Rp 150 Ribu, Warga Tuding dan Sekdes Membantah

 

OKU, medianusantaranews.com – Mendorong Kepala Desa (Kades) yang telah menerima Dana Desa (DD) untuk pembangun atau memperbaiki infrastruktur didesanya masing-masing guna mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.

 

Warga Blok G Desa Sinar Bhakti, Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten OKU Provinsi Sumatera Selatan mengeluh setelah Sekdes melakukan pungutan dana setiap warga blok G senilai Rp 150.000 dengan dalih dana itu untuk pembangunan dan perbaikan Siring.

 

“Kami di blok G ini, setiap pekarangan rumah dimintai uang sebesar Rp.150 ribu oleh pak Asep selaku Sekdes dengan dalih dana itu untuk membangun Siring, setiap warga mau atau tidak membayar kami tak tau,” ucap warga yang sempat komentarnya, Rabu lalu.

Yang disesalkan warga Blok G, selain dipungut Rp.150 ribu, tapi masih diminta ikut gotong royong mengerjakan pembuatan Siringnya. “Saya sangat kecewa, selain dimintai biaya rp.150.000 per KK, kami juga masih harus mengerjakan sendiri pembangunan siring itu,” keluh warga.

 

Masih kata warga, yang diketahui bangunan Siring itu sudah dianggarkan dari pemerintah, namun oleh Sekdes warga masih dipungut dengan pembangunanya tidak bisa full yang dianggarkan oleh pemerintah, maka warga di blok G ini dipungut biaya lagi.

 

Jumlah warga yang ada di blok G ada sekitar 40 Kepala Keluarga (KK), meskipun sampai sekarang belum semua warga mau berikan uang yang diminta Sekdes itu, tutupnya.

 

Terpisah, ketika dikonfirmasi di rumahnya, Asep membantah keras jika dirinya memungut uang Rp.150 ribu dari warga blok G untuk pembangunan Siring. Baik itu dalam bentuk sumbangan maupun iuran lainnya. Asep mengakui adanya permintaan kerja gotong royong kepada warganya untuk bangunan di lingkungannya.

 

“Disitu ada 2 pembangunan, ada dari Dana Desa (DD), dan ada juga swadaya masyarakat, tetapi untuk pembangunan siring kami tidak pernah memintai warga uang senilai Rp.150 ribu, kalau swadaya atau kerja bakti, seperti gotong royong itu benar ada, kami memang minta masyarakat yang mengerjakannya,” bantah Asep (24/09) beberapa saat yang baru lalu.

 

Saat disinggung mengenai penyaluran bantuan dari Pemerintah Pusat, menurut Asep semua jenis bantuan didesanya disalurkan tepat sasaran.

 

“Bantuan ini kan ada beberapa jenis, dari PKH, BST, dan BBMT. Jadi data kami di Desa sangat lengkap, karena kami tidak ingin ada yang tumpang tindih. Kami tidak pilah-pilah dalam menyalurkan bantuan ,” tegas Asep bersengat.(mnn/Jimmy)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *