Polres Tanggamus Hadirkan Penerjemah Bahasa Isyarat dalam Konferensi Pers

Medianusantaranews.com (Tanggamus) – Ada pemandangan berbeda pada kegiatan konferensi pers Polres Tanggamus yang dipimpin Kapolres AKBP Satya Widhy Widharyadi, SIK yang didampingi Dandim 0424 Tanggamus Letkol Inf. Arman Aris Sallo, Wakapolres Kompol Muhammad Ali Muhaidori dan Kasat Reskrim Iptu Ramon Zamora, SH. pada Jumat (20/8/21).

Pasalnya, dalam kegiatan itu, nampak sosok wanita berhijab dan berkacamata ada disebelah belakang Kapolres AKBP Satya Widhy Widharyadi, SIK menerjemahkan setiap perkataan Kapolres ke dalam bahasa isyarat.

Wanita itu tanpa mengucap kata, kerap mengayunkan kedua tangannya. Jari-jemarinya pun bergerak lincah dalam bentuk-bentuk isyarat bersamaan dengan mimik wajah.

Ia bernama Wulan, seorang pengajar di sekolah luar biasa (SLB) Tanggamus yang diberikan tugas untuk menerjemahkan bahasa yang disampaikan Kapolres guna menyampaikan informasi yang disampaikan Kapolres.

Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi, SIK melalui Kasubbag Humas Iptu M. Yusuf, SH menjelaskan bahwa pihaknya menghadirkan penerjemah bahasa isyarat dalam konferensi pers merupakan bentuk pemenuhan hak bagi para penyandang disabilitas untuk memperoleh informasi.

“Dengan adanya juru bicara isyarat, jadi masyarakat yang mempunyai kekurangan pendengaran itu bisa mendapatkan informasi seperti masyarakat lainnya. Jadi tidak ada diskriminasi, jadi semuanya bisa mendapatkan informasi yang kita berikan,” kata Iptu M. Yusuf.

Sementara itu, Wulan dalam keterangannya mengaku baru pertama kali diminta untuk menerjemahkan bahasa Kapolres ke bahasa isyarat.

“Tadi kepala sekolah saya dihubungi oleh pihak Polres untuk mencari translating untuk di Polres, lalu kepala sekolah menawari saya,” kata Wulan.

Wulan mengaku menerima tawaran tersebut karena melihat ini sebagai tantangan baru bagi dirinya. Walaupun awalnya merasa gugup namun hingga berakhirnya kegiatan berlangsung lancar.

“Awalnya gugup, tadi juga ke Polres ditemenin kepala sekolah. Tapi Alhamdulillah semua berlangsung lancar,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika dirinya terlihat memakai masker tidak benar bukan bermaksud tidak menaati Prokes sebab untuk menerjemahkan perkataan lisan juga diperlukan mimik wajah dan gerak mulut. (MNN/Halimi)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *