Medianusantaranews.com, (Jateng)- Sikap Gabungan Ormas dan Laskar Islam se-Jawa Tengah dan se-DIY yang diketuai Dorahman dan Sekretaris Aksi Anang Imamuddin gelar aksi menolak adanya aktivitas bisnis maksiat di wilayah Daerah Istimewa Yogjakarta dan se-Jawa Tengah.
Dalam orasinya sekaligus menyatakan sikap tegas disampaikan oleh Anang Imanuddin menuntut kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta dan Kapolda DIY secepatnya untuk menertibkan dan menutup serta menangkap pelaku usaha kemaksiatan berupa jual beli Miras di Babarsari dan praktek prostitusi terselubung yang berkedok Panti Pijat Spa Yellow River dan Red Clif di Maguwoharjo serta tempat-tempat lainnya yang berada di Kota Pelajar ini.
Pernyataan sikap berikutnya disampaikan bahwa mereka meminta kepada Kapolda DIY serta Danrem Pamungkas untuk melakukan monitoring apabila ada anak buahnya yang melakukan beking terhadap tempat-tempat maksiat tersebut.
Untuk itu mereka mengajak kepada seganap masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjaga citra positif Yogyakarta sebagai kota pendidikan, kota budaya serta kota tujuan wisata sehingga namanya tetap harum dan bermartabat.
Masih orasi mereka dengan lantang dengan menyatakan bahwa Yogyakarta adalah kota pendidikan, kota budaya serta kota tujuan wisata. Kawasan Sleman khususnya Babarsari, Seturan, Condong Catur serta Maguwoharjo adalah pusat kampus dan perguruan tinggi. Akan tetapi saat sekarang di wilayah tersebut terdapat praktek-praktek kemaksiatan yang terbuka serta terselubung.
Jika pihak aparat penegak hukum di DIY tidak segera menutup dan menangkap para pelaku bisnis maksiat tersebut mereka akan lakukan aksi dengan massa lebih banyak lagi. “Jangan salahkan kami jika bertindak”, ancam Kotak saat dibincangi wartawan media ini beberapa saat yang lalu.(mnn/Anang/waluyo)