Medianusantaranews.com, Banyuasin- Terkait pemberitaan di media ini mengenai kegiatan tes sweb yang diselenggarakan pada waktu masa perpanjangan penyekatan disalah satu rumah makan dikawasan Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan mulai Jum’at hingga Minggu 30 Mei 2021 yang lalu itu dijelaskan Muri dari 561 pasien yang didata ketika itu semua sudah sesuai prosedur sweb, maka aktivitasnya tidak mau disebut abal-abal atau memberi surat keterangan hasil tes sweb palsu seperti dalam pemberitaan sebelumnya.
Kepada wartawan media ini Muri memberikan sample pasien yang dilakukan tes sweb atas nama Minarsih (39) tercatat warga Gajah Mati Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Satu alat Tes Sweb hanya berlaku untuk satu orang, ungkapnya.
Muri mengatakan kegiatan tes sweb itu atas permintaan pihak rumah makan yang dikirim sesuai arahanya ke tempat praktek dokter mandiri dan surat tersebut ditandatangani oleh Kuriawan (pihak rumah makan, red) bermaterai 10.000 tertanggal 20 Mei 2021. Pada intinya surat permohonan itu pihak rumah makan untuk melakukan tes sweb kepada penumpang bus masuk ke rumah makan dan kami sendiri sebagai ketua Tim, tambahnya.
Dari hasil kegiatan itu pasien dilakukan tes sweb setelah 5 menit terlihat hasilnya negatif dan setiap pasien diberikan surat keterangan hasil tes sweb yang dapat dipergunakan guna melanjutkan perjalananya, tapi hanya berlaku untuk 1×24 jam saja, terang Muri.
Untuk rekrut pasien lanjut Muri, dilaksanakan oleh pihak rumah makan terhadap semua penumpang bus yang behenti dirumah makan itu dan stiap penumpang dipinjam identitas diri bisa berupa KTP atau identitas diri lainya dan biayanya tes sweb itu dikatakan Muri hanya Rp 80 ribu per orang, tidak ada yang sampai Rp 100 ribu, jelasnya saat menemui wartawan media ini sekira pukul 01.30 wib Selasa 01 Juni 2021 yang meminta waktu guna memberikan materi untuk klarifikasi pemberitaan yang melibatkan dirinya.
Imbuh Muri, dalam kegiatan tes sweb dirumah makan itu, dirinya selaku Ketua Tim dan ada 2 orang anggota, satu orang wanita, tapi tidak disebutkan namanya juga tak pernah hadir dilokasi kegiatan dan satu anggota bernama Yudi yang melakukan pendataan saat kegiatan dilokasi dan yang mendampinginya pula saat menemui wartawan yang memohon ruang bisa melakukan klarifikasi terkait pemberitaan usai kegiatanya.(mnn/waluyo).