Jelang Idhul Fitri, Undangan di Banyuasin Boleh Amplop Kosong?

Medianusantaranews.com, BANYUASIN, Mendadak heboh menjelang Idul Fitri 1442 H di Kabupaten Banyuasin, ada berkembang isu yang sangat memalukan dengan beredarnya kabar pembagian amplop yang dibagikan oleh istri orang nomor satu dirumah pribadi di Bumi Sedulang Setudung di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan pada (8/5/2021) yang baru lalu.

 

Informasi itu tersebar saat usai acara jumpa antara para awak media dan lembaga diminta hadir dirumah pribadi Bupati Banyuasin dalam rangka bulan suci Ramadhan yang peduli guna memberi cinderamata selain kain sarung dan amplop bergambar keluarga besar Bupati itu kepada para wartawan dan ormas yang usai acara hendak berpamitan sebagai tanda kasih menjelang Idul Fitri yang berujung membuat kecewa sebagian hadirin setelah membuka amplop yang diterima ternyata isinya kosong.

 

Ke-4 undnagan yang dapat amplop tanpa isi pada kesempatan itu kabarnya juga langsung diminta dikembalikan, kemudian digantinya dan kepada undnagan yang terlanjur jauh atau sudah tiba dikediamanya masing-masing diminta menemui Kadis Kominfo Banyuasin Nofafaredy dikantornya dengan membawa amplop kosong yang masih tertutup belum dibukanya.

 

Sementara Kepala Dinas Kominfo Banyuasin, Noffaredy S Sos, dikonfirmasi via WhatsApp usai acara dibenarkan hal itu, Maaf Ndo..yang ngisinyo mungkin kelupoan, padahal yang ngisinyo Ajudan samo Protokol, jawabanya sebagian menggunakan bahasa lokal Sumsel.

 

Masih jawaban Nofa, Tadi ado 4 undangan yang kedapatan menerima amplop kosong dan sudah langsung diganti, bos.

 

“Menurut aku dak usah di ekspos, bos, Amplop semuanyo di lem..kalau dalam kondisi masih dilem ternyata kosong harus di ganti, itu bae solusinyo..Hmmm..ini lah kawan-kawan nih, seneng nian membuat berita yang seharusnya biso kito klarifikasi,” jawabnya.

 

Terpisah, Tokoh Pemuda Banyuasin, Nova Rizal, kepada wartawan yang mengaku telah mengetahui kejadian tersebut. Menurut Rizal kejadian tersebut tidak seharusnya terjadi. Karena sama saja melecehkan profesi mereka yang menerima amplop.

 

“Kejadian ini sangat memalukan, apalagi ini terjadi dengan wartawan. Karena media itu merupakan kontrol sosial dan mitra pemerintah dalam membangun daerah. Bupati itu ada panitia dan banyak timnya, kenapa masalah seperti ini saja bisa lalai,” ujar Nova Rizal.

 

Dalam kegiatan yang dihadiri langsung oleh Bupati Banyuasin, H Askolani, SH.MH, Ketua PWI Banyuasin, Diding Karnadi, Staf Khusus Bupati, Syaifuddin Zuhri dan ratusan undangan yang terdiri dari wartawan dan ormas yang aktif beraktivitas di Kabupaten Banyuasin. (MNN-waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *