Medianusantaranews.com (Tanggamus) – Pengembangan sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dimana suatu proses kerja komunitas sekolah dengan cara menerapkan kaidah-kaidah otonomi, akuntabilitas, partisipasi, dan sustainability untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu, agar pengembangan sekolah itu bisa bermakna dan menjadi kepuasan dari berbagai pihak.
Hal tersebut dikatakan oleh Musa selaku Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gunung Alip Kabupaten Tanggamus.
Diungkapkan Musa bahwa SMAN 1 Gunung Alip yang dikenal sebagai SMANSAGA mempunyai moto “SMANSAGA, Cerdas, Inovatif dan Kreatif”. Perubahan-perubahan wajah baru mulai dari fisik dan manajemen yang ada di sekolah tersebut mulai nampak, ini bertujuan memotivasi untuk peserta didik bergairah dan semangat dalam mencapai tujuan tersebut.
Berbagai upaya kepala sekolah dalam menyusun program harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi untuk rela berjuang dalam mencapai cita-cita dan tujuan yang sama, dengan mengedepankan rasa setia dan toleransi.
Bagi Musa sendiri, manfaat dalam mengembangkan sekolah agar sekolah itu maju diperlukan dukungan dari masyarakat dan stakeholder lainnya disamping warga sekolah itu sendiri. Kepala Sekolah akan menjalankan pengembangan sekolahnya bisa berjalan dengan lancar.
Sehingga, menurutnya, dapat disimpulkan bahwa maju atau tidaknya suatu sekolah juga tergantung dari dukungan semua pihak.
Dia juga menjelaskan bahwa pembelajaran jarak jauh di sekolah tetap menggunakan aplikasi Smartschool Lampung Berjaya dimana program ini sudah sering disampaikan dan dibimbing Kepala Sekolah dan bapak ibu dewan guru, hal ini menunjukkan kerjasama dan disiplin dewan guru mencerminkan bahwa sekolah itu dalam keadaan kondusif. Kerjasama dalam hal kebersamaan dan kekeluargaan yang ditanamkan oleh kepala sekolahnya terhadap seluruh warga sekolah agar bekerja dengan baik.
“Salah satu cara meningkatkan potensi guru-guru dalam hal pembelajaran diperlukan pelatihan-pelatihan, hal ini sering dilakukan di SMAN 1 Gunung Alip dalam hal meningkatkan potensi guru gurunya untuk mengikuti workshop dan pelatihan lainnya.
Selain itu, diteruskan dia, bisa juga dengan mendesiminasikan hasil kegiatan pelatihan untuk diimbaskan dengan seluruh warga sekolah melalui workshop internal di sekolah.
“Sebagian siswa sejatinya belum memahami makna dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring. Pada kesempatan itu juga diberikan pemahaman tentang tujuan dilakukannya pembelajaran jarak jauh,” ujarnya.
Jika diperhatikan, bahwa Musa sebagai Kepala Sekolah selalu berinovasi dan berkarya demi kemajuan sekolahnya, hal ini banyak sekali kegiatan yang di ikutkan oleh guru dan siswanya,
Seperti halnya pembuatan video pembelajaran dan rekaman radio Gema Edukasi (Radio Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Lampung) oleh guru dan siswa.
Baru-baru ini juga didengar sedang ada rekaman radio dan podcast melalui radio gema edukasi dalam rangka meningkatkan budaya dan bahasa lampung yang ditampilkan oleh siswa-siswi SMAN 1 Gunung Alip. (MNN/Halimi)