Penyaluran Dana Covid Pemicu Kekisruhan Antar Warga di Banyuasin


Banyuasin, MNN- Penyaluran dana di masyarakat dampak dari covid dihampir seluruh wilayah Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan banyak kalangan menyebutkan dari dana itu sebagai pemicu kekisruhan antar warga dalam satu desanya sendiri.

Exif_JPEG_420

Dari pantauan media ini dibeberapa wilayah dari 21 Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin di Kecamatan Tanjung Lago, Rantau Bayur dan Betung ada berbagai gejolak yang menjadi persolanan ditengah masyarakat yang diantaranya tudingan yang tidak tepat sasaran, tebang pilih bahkan ada menerima ATM isi kosong, sampai-sampai ada oknum berani melakukan pemotongan dari nilai Rp 600 ribu diterimakan yang bersangkutan hanya Rp 200 ribu, kemudian ada yang menyebut kinerja panitia covid yang didesanya bodoh.

Isu yang berkembang selama ini ada di Kecamatan Rantau Bayur ada petugas nada covid menyerahkan kepada yang bersangkutan dari nilai Rp 600 ribu tetapi diserahkan pada yang bersangkutan hanya Rp 200 ribu, hal tersebut diakui oleh Camat Rantau Bayur, Hasanul Hak saat diminta oleh wartawan konfirmasinya.

Lain halnya masalah dana covid itu yang memicu krisruh di masyarakat terjadi di Kecamatan Tanjung Lago, bahwa ada warga yang seyogiyanya yang berhak dapat dana itu, tetapi tidak boleh, padahal seorang janda tua hidup diruam yang sangat sederhana mengaku selama hidupnya belum pernah mendapat bantuan baik dari Pemkab Banyuasin apalagi Pemerintah Pusat, ujar Bambang warga setempat.

Hal yang sama terjadi kericuhan masalah pembagian dana covid ada di Kecamatan Betung dikatakan Camat Betung M.Sobir bahwa hal itu terjadi seperti didesa Srikembang dan Sukamulya juga ada didesa lainya itu disebabkan efek kebodohan Perangkat Desa dan terjadi Miskomunikasi saja dan mereka tidak memahami dari aturan bantuan yang disalurkan.

Exif_JPEG_420

Masih kata Camat, selain Dana Desa juga ada dana Bantuan Bupati juga ada dana dari Kemensos dan APBD juga ada Sembako berupa 10 kg beras, Mie satu Dus dan itu berlaku untuk tiga bulan terhitung bulan April, Mei dan Juni 2020 ini.

Karena itu Kades lanjut Camat, seperti di Sukamulya, Srikembang dan yang lainya dalam Kecamatan Betung agar bisa memberikan penjelasan dan pemahaman kepada warganya dengan jelas-jelas dan tingkatkan kordimansinya dengan perangkat khususnya dengan Ketua RT, sebab RT itu yang paham dengan keberadaan yang sesungguhnya tentang warganya, sambung Tarjo Tokoh Masyarakat Desa Srikembang kepada wartawan media ini (29/5/2020).

Tarjo menambahkan, seperti gejolak warga didesanya ini tidak cakapnya menguasai dalam pendataan warga dan minim komunikasi, sehingga warga banyak menduga ada ketidaktransparanan saja dan itu yang menimbulkan rasa ingin tau warga didesa ini lanjut Hadi Saputra dikantor Desa Srikembang beberapa saat yang lalu.

Untuk itu Hadi meminta agar semua warga didata ulang, sebab masih ada bantuan dari Pos lain yang belum tersalurkan, maka pada kesempatan ini nama-nama warga yang belum terdata dan yang layak mendapat bantuan dari covid didaftar susulan mumpung ada dihadapan pak Camat yang siap membatu langsung untuk menyelesaikan permasalah bantuan dari dampak covid, tutupnya.

Exif_JPEG_420

Tepisah, sebenarnya masalah penyaluran bantuan dana dampak covid ini bukan hanya di Betung, Tanjung Lago dan Rantau Bayur saja, tetapi hampir merata bermasalah, tapi yang begejolak dan sempat viral diberbagai Medsos ditiga wilayah itu, namun yang terparah masalah dana covid itu di Desa Sukamulya Kecamatan Betung memang, bahkan Kades dan Ketua BPDnya saat ditanya warganya sama membingungkanya, cetus warga yang meminta namanya tidak disebut dalam pemberitaan.(waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *