Kusno Kepala Tiyuh Candra Jaya Mengutamakan Bangunan Fisik Dari Pada Covid-19

Tulang Bawang Barat (MNN)–Selain diduga Mar’up juga kepala Tiyuh mementingkan bangunan fisik dari pada untuk Covid-19 ditengah mewabahnya virus Corona.

Terlihat dengan membangun balai kemasyarakatan Tiyuh Candra Jaya yang di kucurkan dari Dana Desa(DD) mulai tahun 2019 tahap ke 3 sebesar Rp.159.059.000 dan dilanjutkan pembangunan tahap ke II dikucurkan dari dana desa tahun 2020 tahap satu sebesar Rp.198.547.400 ditambah Swadaya Rp.1.600.000.

Dua kali realisasi Dana Desa(DD) anggaran untuk pembangunan balai kemasyarakatan dengan volume 10X20 menelan Rp.350 juta lebih tidak juga selesai.

Kepala Tiyuh Candra Jaya mengatakan untuk fisik tersebut dianggarkan dalam tahun 2020 sebesar 200 juta lebih, meskipun dalam tahapan ini tiyuhnya mendapatkan dana desa sebesar 40% sekitar 300 jutaan.

Anehnya, dengan mendapatkan anggaran sekitar 300 jutaan dirinya tidak fokus Covid -19 yang kalau di kalkulasi tidak akan mencukupi dalam tahapan 1 tahun 2020.

“Kita anggarkan buat bangun itu 198 ,kalau Covid 30 juta yang baru dikeluarkan meskipun sudah kami anggarkan 50 juta jadi masih ada sisa 20 juta,” kata kusno saat ditemui di balai tiyuh Candra Jaya,Rabu(29/4/2020).

Saat disinggung apakah akan mencukupi dana yang didapatkan tahap satu yang di dapatkan sekitar 300 jutaan dari dana desa, dirinya mengelak bahwa dalam proses Covid dan pembangunan fisik dianggapnya cukup.

“Kalau buat BLT kan belum ada kepastian, sampai sekarang ini belum ada kepastian katanya April tapi ini sudah mau habis,” ucapnya.

Tidak tanggung-tanggung Bangunan fisik yang dinilai tidak masuk akal dengan menelan anggaran mencapai 350 juta itu tidak selesai, dirinya akan melakukan pengagangaran kembali di tahap ke dua dalam tahun 2020 untuk finishing.

“Tahap ke dua kita anggarkan lagi, untuk finishing , lantai biasa hingga pemasangan listriknya,” bebernya.

Ditengah mewabahnya covid-19 nampaknya Kusno kepala Tiyuh Candra Jaya, kecamatan Tulangbawang Tengah, kabupaten Tulangbawang Barat lebih mementingkan bangunan fisik dengan menganggarkan untuk melanjutkan bangunan balai kemasyarakatan mencapai 200 juta diduga oknum kepala Tiyuh ini mementingkan bangunan fisik dengan nilai yang fantastis untuk meraup keuntungan besar yang terindikasi memperkaya diri, sementara untuk pos Covid anggaran yang di kucurkan sebanyak 50 juta hanya baru digunakan 30 juta olehnya, nampaknya persoalan covid-19 dianggapnya hal yang sepele, berbeda dengan Tiyuh-tiyuh lain yang fokus pada Covid-19 hingga menganggarkan lebih dari 50 juta.

“Buat masker sebanyak 2000 harganya 5.000 per biji,” kata kusno.(RS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *