Banyuasin, MNN- Baru sekali terjadi di Banyuasin ketika ada kunjungan kerja Kapolda Sumsel dan rombongan di Mapolres Banyuasin tiba-tiba wartawan yang bertugas diwilayah Kabupaten Banyuasin menghilang itu begini ceritanya. Dari sebanyak 40 an lebih awak media sebagai anggota PWI Banyuasin baik dari media TV, Cetak dan Online itu langsung meninggalkan Mapolres saat Kapolda Sumsel itu tiba ternyata mereka selain ada kegiatan yang terjadwal sebelumnya itu juga banyak mereka yang telah di proyeksi oleh redakturnya melakukan liputan ditempat lain pada jadwal yang sama dengan acara kunjungan kerja Kapolda itu di Banyuasin, ucap Ketua PWI Banyuasin Diding Karnadi, SH saat diminta konfirmasinya melalui Wakil Ketua Bidang Pembelaan wartawan Nachung Tadjudin diruang kerjanya kemarin.
Dikatakan Nachung, sebenarnya wartawan itu bukan tidak ada saat ada kunjungan Kapolda itu, awalnya ada semua, tetapi mereka kemudian melakukan liputan yang sudah di Proyeksikan dari kantor redaksi yang dijadwal sebelumnya.
Masalah lain ada informasi sepekan lalu lanjut Nachung, bahwa wartawan kita hendak mengkonfirmasikan terkait kelanjutan kasus tentang penggrebekan pengguna Narkoba yang menghebohkan masyarakat di Komplek Perumahan di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Rabu sore pekan lalu, tiba-tiba ketiga orang yang terciduk dilepaskan begitu saja dengan dalih tidak cukup bukti.
Padahal saat penggerebekan didapat barang bukti berupa alat isap sabu yang siap pake, bahkan konon kabarnya ada barang bukti barang haramnya ada 1 kg, nah permasalahan itulah rekan-rekan hendak mengkonfirmasikan itu dengan Kasat Narkoba Polres Banyuasin ternyata para terduga telah dipulangkan dengan alasan tidak cukup bukti bahkan dari ketiga terduga pun dinyatakan bebas narkotika setelah hasil tes urine pun ketiganya negatif menurut penjelasan dari Kasat narkoba langsung yang ditirukan rekan-rekan saat itu.
Pengakuan Kasat Narkoba Polres Banyuasin AKP Widhi Darma di Mapolres Banyuasin mengatakan memang benar pihaknya sudah melakukan penggrebekan terhadap 3 orang yang diduga mengunakan narkoba jenis sabu berisial H, R dan Y, namun yang didapati di TKP hanya ada botol siap pakai dan Sajam, terhadap 3 tersangka sudah dilakukan tes urine ternyata negative, karena tidak ada bukti dan tes Urine, maka untuk H dan R dipulangkan. sedangkan 1 orang ditetapkan menjadi tersangka dan sudah di tahan, karena kepemilikan senjata tajam dan sudah diserahkan ke Pidum, itu penjelasan Kasat narkoba yang ditirukan kawan kita.
Mungkin kemarin itu lanjut Nachung, ada kesalah-pahaman dari rekan-rekan terhadap penanganan masalah narkoba itu oleh Sat Narkoba yang dianggap tidak transparan akhirnya berimbas pada kunker Kapolda ke Banyuasin ini dan para wartawan kebenaran juga jadwal kegiatan liputan mereka memang padat.
“Karena tidak ada BB kita tidak bisa proses, hanya ada botol siap pakai, walau saja itu bekas minuman biasa, namun untuk kepemilikan Sajam sudah kita serahkan ke Pidum, mereka juga setelah dilakukan tes urine mereka ternyata negative, mereka baru mau rencana makai, tetapi sudah keburu di gerbek petugas,” ulas kawan kita menirukan penjelasan Kasat narkoba.
Bahkan dengan nada tinggi dijatakan Kasat narkoba, Tidak ada BB narkoba dilokasi penggerebekan, kenapa tak tanya penangkapan 4 kg mas dengan nada tinggi atau yang 2,5 ons yang diamankan di Polsek Rambutan. Untuk yang talang kelapa itu mereka baru rencana mau mesan dan make Sabu, waktu di grebek hanya ada botol dan pisau tidak ada sabu,” ujar Kasat Narkoba sambil membentak wartawan yang ada didepanya dilarang tidak merekam omonganya, padahal diketahui awak media tersebut sedang membalas WA rekanya yang menghubunginya, jadi itu artinya hanya Pasal meluwat saja.
Logikanya pada aktivitas dari Satnarkoba itu tidak pernah ada sudah melakukan penggrebekan tidak ditemukan BB barang haram itu, sedangkan alat bukti siap pakainya ada dan anehnya lagi sempat dilakukan tes urine dari ketiganya dinyatakan negatif semua itu permasalahnya yang patut dipertanyakan, sebab Banyuasin sudah dalam Zona Merah bahaya Narkobanya, menyudahi perbincanganya.(waluyo)