Banyuasin, MNN- Efek kebiasaan yang ada untungnya jadi dibiasakan tatkala Pemerintahengadakan perubahan lebih baik sekalipun seolah justru menjadi delema. Persoalan pengadaan Baju Batik sebagai seragam anak didik di wilayah SUMSEL khususnya di Kabupaten Banyuasin untuk kelas 1 dan kelas 7 dari hasil penelusuran media ini masih menjadi persoalan panjang, Pasalnya pihak sekolah masih ada yang mengadakan secara paket, sementara Pemkab Banyuasin mengadakan seragam baju batik diberikan secara gratis.
Hasil wawancara wartawan media ini dengan beberapa Kepala Sekolah maupun Kordinator wilayah pendidikan bahwa selama ini diakui memang setiap menghadapi tahun ajaran baru pihak sekolah bekerjasama dengan Komite Sekolah mensepakati pengadaan seragam sekolah khususnya bagi kelas 1 SD dan kelas 7 SMP dengan sistem paket.
Pengadaan seragam sekolah yang selama ini sekolah memesan satu paket berupa seragam sekolah jenis seragam baju olah raga, Rompi, Baju Muslim dan baju batik dan seragam itu untuk kelas 1 SD dan 1 SMP pada musim PSB.
Korwildik Kecamatan Tungkal Ilir, Edi Slamet mengatakan dari hasil pengawasanya dan laporan para kepala sekolah bahwa untuk kelas 1 SD dan kelas 7 SMP diwilayahnya tidak ada yang membeli baju batik bahkan untuk kelas 1 SD dan SMP selain baju batik yang juga mendapat buku tulis serta tas sekolah secara gratis dari Pemkab Banyuasin.
Hal senada diungkapkan oleh Korwildik Kecamatan Suak Tapeh Ponimah bahwa masalah pengadaan baju batik dari 15 SD dan 3 SMP diwilayahnya tidak ada yang membeli, sebab sudah dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin, selain itu juga siswa kelas 1 SD dan kelas 1 SMP mendapat bantuan buku dan tas sekolah secara gratis.
Untuk pembagiannya pun diwilayahnya kata Korwildik Suak Tapeh diserahkan pada Selasa kemarin dan langsung diambil oleh Kepala Sekolah sendiri. Alhamdulillah kalau diwilayahnya tidak ada permasalahan soal baju batik,buku dan sekolah dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin secara gratis, walau baru sebatas kelas 1 dan kelas 7, tutupnya.
Persoalan seragam gratis yang menjadi delema ditengah masyarakat wali murid khususnya dikatakan Musoni salah satu Kepala Sekolah bahwa ketika sekolah mengadakan program seragam sekolah belum selesai, tiba-tiba seragam baju batik bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang diberikan secara gratis itu tiba terlebih dahulu, itu delemanya.
Namun demikian lanjut Musoni, jika pengadaan dari pihak sekolah yang mengadakan seragam sekolah itu secara paket pun tiba tetap dibagikan, namun itu tetap harus dibayar oleh wali murid, sebab dalam pengadaanya dari usulan wali murid melalui Komite Sekolah, bila pihak yang masih mengadakan seragam sekolah, jelasnya sekaligus menyudahi perbincangannya.(waluyo)